Kamis, 05 Juni 2014
Cerita Rakyat "Batu Belah Batu Betangkup"
kabar-terigas.blogspot.com-Kononnya, pada waktu dahulu ada sebuah gua
ajaib di daerah sambas. Gua ini digelar batu belah batu bertangkup dan amat
ditakuti oleh ramai penduduk kampung. Pintu gua ini boleh terbuka dan tertutup
bila diseru dan sesiapa yang termasuk ke dalam gua itu tidak dapat keluar lagi.
Suatu masa dahulu di sebuah kampung yang
bernama pemangkat yang berdekatan dengan gua ajaib ini, tinggal Mak Tanjung
bersama dua orang anaknya, Melur dan Pekan. Mak Tanjung asyik bersedih kerana
baru kehilangan suami dan terpaksa menjaga kedua-dua anaknya dalam keadaan yang
miskin dan daif.
Pada suatu hari, Mak Tanjung teringin makan
telur ikan tembakul. Dia pun pergi ke sungai untuk menangkapnya. Bukan main
suka hatinya apabila dapat seekor ikan tembakul. "Wah, besarnya ikan yang
mak dapat !" teriak Pekan kegembiraan. " Ya, ini ikan tembakul
namanya. Mak rasa ikan ini ada telurnya. Sudah lama mak teringin untuk memakan
telur ikan tembakul ini," kata Mak Tanjung. Mak Tanjung terus menyiang
ikan tembakul itu. Dia pun memberikan kepada Melur untuk dimasak gulai. "
Masaklah gulai ikan dan goreng telur ikan tembakul ini. Mak hendak ke hutan
mencari kayu. Jika mak lambat pulang, Melur makanlah dahulu bersama Pekan.
Tapi, jangan lupa untuk tinggalkan telur ikan tembakul untuk mak," pesan
Mak Tanjung kepada Melur.
Setelah selesai memasak gulai ikan tembakul,
Melur menggoreng telur ikan tembakul pula. Dia terus menyimpan sedikit telur
ikan itu di dalam bakul untuk ibunya. Melur dan Pekan tunggu hingga tengah hari
tetapi ibu mereka tidak pulang juga. Pekan mula menangis kerana lapar. Melur
terus menyajikan nasi, telur ikan dan gulai ikan tembakul untuk dimakan bersama
Pekan. " Hmmm..sedap betul telur ikan ini," kata Pekan sambil
menikmati telur ikan goreng. " Eh Pekan, janganlah asyik makan telur ikan sahaja.
Makanlah nasi dan gulai juga," pesan Melur kepada Pekan. " Kakak,
telur ikan sudah habis. Berilah Pekan lagi. Belum puas rasanya makan telur ikan
tembakul ini ," minta Pekan. " Eh, telur ikan ini memang tidak
banyak. Nah, ambil bahagian kakak ini," jawab Melur. Pekan terus memakan
telur ikan kepunyaan kakaknya itu tanpa berfikir lagi. Enak betul rasa telur
ikan tembakul itu! Setelah habis telur ikan dimakannya, Pekan meminta lagi. "
Kak, Pekan hendak lagi telur ikan," minta Pekan kepada Melur. " Eh ,
mana ada lagi ! Pekan makan sahaja nasi dan gulai ikan. Lagipun, telur ikan
yang tinggal itu untuk mak. Mak sudah pesan dengan kakak supaya menyimpankan
sedikit telur ikan untuknya ," kata Melur. Namun, Pekan tetap mendesak dan
terus menangis. Puas Melur memujuknya tetapi Pekan tetap berdegil. Tiba-tiba,
Pekan berlari dan mencapai telur ikan yang disimpan oleh Melur untuk ibunya. "
Hah, rupa-rupanya ada lagi telur ikan! " teriak Pekan dengan gembiranya. "
Pekan! Jangan makan telur itu! Kakak simpankan untuk mak," teriak Melur. Malangnya,
Pekan tidak mempedulikan teriakan kakaknya, Melur dan terus memakan telur ikan
itu sehingga habis. Tidak lama kemudian, Mak Tanjung pun pulang. Melur terus menyajikan
makanan untuk ibunya. " Mana telur ikan tembakul, Melur? " tanya Mak
Tanjung. " Err... Melur ada simpankan untuk mak, tetapi Pekan telah
menghabiskannya. Melur cuba
melarangnya tetapi...." " Jadi, tiada sedikit pun lagi untuk mak?
" tanya Mak Tanjung. Melur tidak menjawab kerana berasa serba salah. Dia
sedih melihat ibunya yang begitu hampa kerana tidak dapat makan telur ikan
tembakul. " Mak sebenarnya tersangat ingin memakan telur ikan tembakul
itu. Tetapi...." sebak rasanya hati Mak Tanjung kerana terlau sedih dengan
perbuatan anaknya, Pekan itu.
Mak Tanjung
memandang Melur dan Pekan dengan penuh kesedihan lalu berjalan menuju ke hutan.
Hatinya bertambah pilu apabila mengenangkan arwah suaminya dan merasakan
dirinya tidak dikasihi lagi. Mak Tanjung pasti anak-anaknya tidak
menyanyanginya lagi kerana sanggup melukakan hatinya sebegitu rupa.
Melur dan Pekan
terus mengejar ibu mereka dari belakang. Mereka berteriak sambil menangis
memujuk ibu mereka supaya pulang.
" Mak, jangan tinggalkkan Pekan! Pekan
minta maaf ! Mak...." jerit Pekan sekuat hatinya.
Melur turut menangis dan berteriak, " Mak,
Kasihanilah kami! Mak!" Melur dan Pekan bimbang kalau-kalau ibu mereka
merajuk dan akan pergi ke gua batu belah batu bertangkup. Mereka terus berlari
untuk mendapatkan Mak Tanjung.
Malangnya, Melur
dan Pekan sudah terlambat. Mak Tanjung tidak mempedulikan rayuan Melur dan
Pekan lalu terus menyeru gua batu belah batu bertangkup agar membuka pintu.
Sebaik sahaja Mak Tanjung melangkah masuk, pintu gua ajaib itu pun tertutup.
Melur dan Pekan
menangis sekuat hati mereka di hadapan gua batu belah batu bertangkup. Namun
ibu mereka tidak kelihatan juga.
Dan sampai
sekarang tempat itu disebut tanjung batu yang terletak di Kecamatan Pemangkat.
Senin, 02 Juni 2014
Kapolda Akan Bangun Pos Polisi Perbatasan
Kapolda Kalbar,Brigjen Pol Arief Sulistyanto didampingi isteri disambut dengan tepung tawar saat berkunjung ke Sambas, Selasa (27/5/2014). |
kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS - Kapolda Kalbar,Brigjen Pol Arief Sulistyanto berencana akan bangun pos polisi di perbatasan Indonesia - Malaysia khususnya di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Sambas. Rencana itu segera diusulkan ke Kapolri.
"Kapolres memaparakan, beberapa kendala yang dihadapi
adalah pos di Temajuk dan pos yang ada diperbatasan lainnya agar segera
dibuatkan usulan resmi dan segera kita sampaikan ke Bapak Kapolri untuk segera
dialokasikan untuk pembangunan pos Temajuk di Sambas,"ujarnya kepada
wartawan dalam kunjungannya ke Mapolres Sambas, Selasa (27/5/2014)
Hal ini mengingat belakangan ini meningkatkatnya permasalahan
perbatasan di daerah ini. Sehingga memang perlu peningkatan penjagaan keamanan
di wilayah ini.
"Sehingga akan ditempatkan anggota secara struktural
disana untuk dilakukan pengawasan, memang ada dua pos perbatasan
disana,"jelasnya.
Ia menegaskan memang sudah menjadi tugas penegak hukum
didaerah ini agar bisa berjalan. Tak hanya itu, dalam perjalanannya pihaknya juga
akan berkoordinasi dengan seluruh instansi yang bertugas di perbatasan
menghindari masuknya barang-barang illegal.
"Yang tidak boleh masuk itu juga diantisipasi. Karena
barang-barang illegal itu belum tentu baik untuk kesehatan masyarakat
kita,"jelasnya.
Sumber : pontianak.tribunnews.com
Reklame Rokok Paling Banyak Tak Berizin
Reklame rokok tanpa izin |
kabar-terigas.blogspot.com
SAMBAS- Reklame dan spanduk komersil tak berizin
atau habis masa izinnya alias kedaluarsa di seluruh wilayah Kabupaten Sambas,
belum lama ini ditertibkan. Penertiban dilakukan tim gabungan terdiri dari
Dispenda Kabupaten Sambas (Bidang Pajak Daerah), Satpol PP Kabupaten Sambas,
UPT Dispenda Kecamatan, Satpol PP kecamatan melakukan penertiban atas
"Penertiban bertahap untuk setiap kecamatan. Kegiatan dimulai
dari tanggal 12 Mei 2014 sampai dengan 10 Juni 2014," ungkap Kasi
Trantib Satpol PP Kabupaten Sambas baru-baru ini.Upaya penertiban bersama ini
sudah berlangsung di empat kecamatan yakni di Pemangkat, Tebas, Jawai dan
Sambas.Reklame yang ditertibkan memang tidak membayar pajak."Jadi
kebanyakan berupa reklame sponsor dan bernilai ekonomis namun tidak membayar
pajak dan tidak berijin seperti perusahaan rokok," ujarnya.
Dari sejumlah reklame perusahaan rokok yang ditertibkan diakuinya berdasarkan rekomendasi Dispenda. Diantaranya hanya satu perusahaan yang diizinkan."Mereka sebelumnya tentu sudah diingatkan," ujarnya. Lantaran giat ini rutin dilaksanakan setiap tahun sekali yang setiap kecamatannya disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan. "Giat ini akan dilanjutkan kepada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, secara teknisnya ada di Dispenda sementara kita hanya memback up," ujarnya. Sedikitnya belasan personil gabungan satpol PP dan Dispenda yang di terjunkan dalam penertiban reklame ini. (Har)
Dari sejumlah reklame perusahaan rokok yang ditertibkan diakuinya berdasarkan rekomendasi Dispenda. Diantaranya hanya satu perusahaan yang diizinkan."Mereka sebelumnya tentu sudah diingatkan," ujarnya. Lantaran giat ini rutin dilaksanakan setiap tahun sekali yang setiap kecamatannya disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan. "Giat ini akan dilanjutkan kepada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, secara teknisnya ada di Dispenda sementara kita hanya memback up," ujarnya. Sedikitnya belasan personil gabungan satpol PP dan Dispenda yang di terjunkan dalam penertiban reklame ini. (Har)
Sumber : www.pontianakpost.com
Warga Perbatasan Keluhkan Tidak ada Jaringan Komunikasi
kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS -
Sejumlah warga perbatasan Indonesia- Malaysia khususnya di Desa Temajuk
Kecamatan Paloh Sambas mengeluhkan sulitnya akses komunikasi di daerah
mereka hingga saat ini.
" Bagaimana kami mau memberikan informasi
tentang kondisi di perbatasan, tidak ada jaringan komunikasi,”ujar
Sekretaris Desa Temajuk, Asman kepada wartawan belum lama ini.
Padahal ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, akses sinyal terutama untuk alat komunikasi sudah menjadi hal yang lumrah. Terlebih di Temajuk sendiri sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia baik dari jalur darat maupun jalur laut harusnya dipermudah untuk hal yang satu ini.
Sementara dikatakannya di daerah ini sudah terbangun sebuah tower satu diantara provider jaringan selular beberapa waktu lalu. Namun sayang tidak berfungsi lagi. "Jika sudah di Temajuk dipastikan tidak ada sinyal, padahal sekarang ini jaman sudah canggih dan kami merasa seperti di daerah terbelakang,” ujarnya.
Berbagai permasalahan yang selama ini melatarbelakangi perbatasan juga mulai meningkat. Dimana ancaman keamanan yang mulai terjadi di daerah ini dikatakan lantaran susahnya komunikasi dalam mengabarkan berbagai informasi di daerah ini terhadap dunia luar.
Berbagai gejolak sosial bukan tidak mungkinb muncul, dari sebelumnya mulai dari kasus Gosong Neger, kemudian Kasus patok di Dusun Camar Bulan dan belum lama ini pembangunan Rambu suar di perairan Tanjung Datok.
Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/
Sambas Rancang Kawasan Tanpa Rokok
kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS - Mengurangi dampak bahaya merokok bagi kesehatan
masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas sedang merancang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Sambas.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Masyarakat (PKM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Ardias SKm yang mengatakan upaya ini baru merupakan proses awal. "Kita ingin di Kabupaten Sambas ada regulasi tentang kawasan tanpa rokok (KTR),"ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (28/5/2014).
Ia berharap ada perda tentang KTR.
Kendati dalam mewujudkan Perda ini banyak tahapan yang harus dilalui.
"Karena di Indonesia daerah Kabupaten atau Kota yang sudah memiliki perda
KTR baru 131 Kabupaten dan Kota sementara di Kalbar baru satu-satunya di
Pontianak,"jelasnya. Sementara di
Kalbar ditargetkan pada tahun 2019 sudah ada 8 Kabupaten dan Kota
mempunya regulasi perda ini. "Kita menginginkan semuanya berkomitmen juga
sehingga kita masuk pada 8 kabupaten itu,"jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya berharap ada edaran dulu terkait penerapan KTR dibeberapa lokasi di Kabupaten Sambas. " Prosesnya lumayan berat tetapi kalau kita bersama komitmen kawan-kawan dan lintas sektor,"jelasnya
Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/
Sabtu, 31 Mei 2014
Mercusuar Dibangun Malaysia Kini Berwarna Merah-Putih
Bangunan mercusuar buatan Malaysia hingga
kini masih berdiri di kawasan peraian Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.
Tiga tiang pancang 13 meter itu kokoh berdiri di perairan Indonesia.
Tapi ada yang berbeda dari bangunan mercusuar itu. Tiga tiang pancangnya sudah dicat warna merah-putih. Warna bendera Indonesia. Karena tiang itu memang berdiri di atas wilayah Indonesia.
Sebanyak dua kapal perang milik TNI Angkatan Laut disiagakan di kawasan tersebut, KRI 632 Lemadang dan KRI 352 Slamet Riyadi.
Supriyandi, warga Tanjung Datuk kepada VIVAnews, Jumat 30 Mei 2014, mengatakan sebelum ada kapal patroli TNI AL, tiga kapal milik Malaysia sering memasuki perairan Tanjung Datuk.
"Tapi selama ada kapal perang milik TNI AL jarang terlihat lagi,” kata Supriyandi.
Kata Supriyandi, hingga kini masyarakat masih kesulitan melaut. Karena sejak pembangunan mercusuar itu, nelayan masih takut dengan aparat Malaysia.
"Setiap nelayan melaut diusir sama aparat Malaysia. Padahal di wilayah itu banyak ikannya," katanya.
Masyarakat menyesalkan tindakan Malaysia membangun mercusuar di Perairan Tanjung Datuk.
Farhad mengaku terkejut ada pembangunan mercusuar Malaysia di kampungnya. "Kenapa mercusuar ada di situ? Itu wilayah Indonesia, bukan Malaysia," kata dia.
sumber : viva.co.id
Tapi ada yang berbeda dari bangunan mercusuar itu. Tiga tiang pancangnya sudah dicat warna merah-putih. Warna bendera Indonesia. Karena tiang itu memang berdiri di atas wilayah Indonesia.
Sebanyak dua kapal perang milik TNI Angkatan Laut disiagakan di kawasan tersebut, KRI 632 Lemadang dan KRI 352 Slamet Riyadi.
Supriyandi, warga Tanjung Datuk kepada VIVAnews, Jumat 30 Mei 2014, mengatakan sebelum ada kapal patroli TNI AL, tiga kapal milik Malaysia sering memasuki perairan Tanjung Datuk.
"Tapi selama ada kapal perang milik TNI AL jarang terlihat lagi,” kata Supriyandi.
Kata Supriyandi, hingga kini masyarakat masih kesulitan melaut. Karena sejak pembangunan mercusuar itu, nelayan masih takut dengan aparat Malaysia.
"Setiap nelayan melaut diusir sama aparat Malaysia. Padahal di wilayah itu banyak ikannya," katanya.
Masyarakat menyesalkan tindakan Malaysia membangun mercusuar di Perairan Tanjung Datuk.
Farhad mengaku terkejut ada pembangunan mercusuar Malaysia di kampungnya. "Kenapa mercusuar ada di situ? Itu wilayah Indonesia, bukan Malaysia," kata dia.
sumber : viva.co.id
Minggu, 11 Mei 2014
Pantai tanjung Batu - Pemangkat
Pantai Tanjung Batu merupakan pantai berbentuk tanjung bentukan alam yang terdiri dari bukit yang berbatu menjorok ke laut dengan ketinggian kurang lebih 80 meter.pantai tanjung Batu terletak sekitar 47 km dari pusat Ibukota Kabupaten Sambas. Di kaki bukit ini banyak terdapat batu – batu yang menghampar ke laut yang dapat di lihat apabila air laut dalam keadaan surut. Obyek wisata alam Pantai Tanjung Batu dilengkapi dengan gunung yang berfungsi sebagai benteng alam, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dari atas gunung keberbagai arah pandangan; menikmati pemandangan kota pemangkat, Gunung Gajah, Laut Cina Selatan, dan pemandangan indah lainnya.Menikmati perjalanan wisata berkeliling Gunung Tanjung Batu dengan berjalan menyusuri jalan setapak melingkari gunung.
Selain panorama alam yang indah, obyek wisata ini juga relatif dekat dengan pusat perbelanjaan Kota Pemangkat. -Tugu kekejaman fasisme Jepang dengan jumlah korban sebanyak 47 orang. Korban di kak Gunung Tanjung Batu Meriam Tembak peninggalan jaman Belanda terletak di kaki Gunung Tanjung Batu sebanyak 2 buah. Meriam ini berusia lebih dari satu setenggah abad (tahun 1850). Makam Jendral Belanda Van Den Boch bertuliskan !0/10 th. 1850. Berupa tugu di puncak Gunung Tanjung Batu. Di atas puncak Gunung Tanjung Batu, juga terdapat makam para tentara Belanda: “ OBOS”. Merupakan tugu yang pada awalnya di tahun 1974 masih kelihatan dikelilingi oleh belasan makam prajurit Belanda yang gugur semasa menjalankan tugas, terbukti dengan ditandainya setiap kepala nisan yang berbentuk salib yang diletakkan topi baja prajurit tersebut. Karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan tidak terpelihara sampai tahun 2008 ini hanya dapat dilihat sebuah tugu monumen berbentuk bujur sangkar dengan puncak atas berbentuk limas bertuliskan 1850 dan badan tugu empat persegi bertuliskan F. Jsorg, Luit Kol Inf. 1850 dan V.Winsheim. Legenda “Batu Ballah”. Salah satu legenda rakyat telah menjadi salah satu aset nasional kita. Wisata Indonesia Surga Dunia
Cerita Rakyat "Semangka Emas"
Pada zaman dahulu kala, di Sambas hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar tersebut mempunyai dua orang anak laki-laki. Anaknya yang sulung bernama Muzakir, dan yang bungsu bernama Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir. Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang saja. Ia tidak perduli kepada orang-orang miskin. Sebaliknya Dermawan sangat berbeda tingkah lakunya. Ia tidak rakus dengan uang dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
Sebelum meninggal, saudagar tersebut membagi hartanya sama rata kepada kedua anaknya. Maksudnya agar anak-anaknya tidak berbantah dan saling iri, terutama bila ia telah meninggal kelak.
Muzakir langsung membeli peti besi. Uang bagiannya dimasukkan ke dalam peti tersebut, lalu dikuncinya. Bila ada orang miskin datang, bukannnya ia memberi sedekah, melainkan ia tertawa terbahak-bahak melihat orang miskin yang pincang, buta dan lumpuh itu. Bila orang miskin itu tidak mau pergi dari rumahnya, Muzakir memanggil orang gajiannya untuk mengusirnya. Orang-orang miskin kemudian berduyun-duyun datang ke rumah Dermawan.
Dermawan selalu menyambut orang-orang miskin dengan senang hati. Mereka dijamunya makan dan diberi uang karena ia merasa iba melihat orang miskin dan melarat. Lama kelamaan uang Dermawan habis dan ia tidak sanggup lagi membiayai rumahnya yang besar. Ia pun pindah ke rumah yang lebih kecil dan harus bekerja. Gajinya tidak seberapa, sekedar cukup makan saja. Tetapi ia sudah merasa senang dengan hidupnya yang demikian. Muzakir tertawa terbahak-bahak mendengar berita Dermawan yang dianggapnya bodoh itu. Muzakir telah membeli rumah yang lebih bagus dan kebun kelapa yang luas. Tetapi Dermawan tidak menghiraukan tingkah laku abangnya.
Suatu hari Dermawan duduk-duduk melepaskan lelah di pekarangan rumahnya. Tiba-tiba jatuhlah seekor burung pipit di hadapannya. Burung itu mencicit-cicit kesakitan "Kasihan," kata Dermawan. "Sayapmu patah, ya?" lanjut Dermawan seolah-olah ia berbicara dengan burung pipit itu. Ditangkapnya burung tersebut, lalau diperiksanya sayapnya. Benar saja, sayap burung itu patah. "Biar kucoba mengobatimu," katanya. Setelah diobatinya lalu sayap burung itu dibalutnya perlahan-lahan. Kemudian diambilnya beras. Burung pipit itu diberinya makan.
Burung itu menjadi jinak dan tidak takut kepadanya. Beberapa hari kemudian, burung itu telah dapat mengibas-ngibaskan sayapnya, dan sesaat kemudian ia pun terbang. Keesokan harinya ia kembali mengunjungi Dermawan. Di paruhnya ada sebutir biji, dan biji itu diletakkannya di depan Dermawan. Dermawan tertawa melihatnya. Biji itu biji biasa saja. Meskipun demikian, senang juga hatinya menerima pemberian burung itu. Biji itu ditanam di belakang rumahnya.
Tiga hari kemudian tumbuhlah biji itu. Yang tumbuh adalah pohon semangka. Tumbuhan itu dipeliharanya baik-baik sehingga tumbuh dengan subur. Pada mulanya Dermawan menyangka akan banyak buahnya. Tentulah ia akan kenyang makan buah semangka dan selebihnya akan ia sedekahkan. Tetapi aneh, meskipun bunganya banyak, yang menjadi buah hanya satu. Ukuran semangka ini luar biasa besarnya, jauh lebih dari semangka umumnya. Sedap kelihatannya dan harum pula baunya. Setelah masak, Dermawan memetik buah semangka itu. Amboi, bukan main beratnya. Ia terengah-engah mengangkatnya dengan kedua belah tangannya. Setelah diletakkannya di atas meja, lalu diambilnya pisau. Ia membelah semangka itu. Setelah semangka terbelah, betapa kagetnya Dermawan. Isi semangka itu berupa pasir kuning yang bertumpuk di atas meja. Ketika diperhatikannya sungguh-sungguh, nyatalah bahwa pasir itu adalah emas urai murni. Dermawan pun menari-nari karena girangnya. Ia mendengar burung mencicit di luar, terlihat burung pipit yang pernah ditolongnya hinggap di sebuah tonggak. "Terima kasih! Terima kasih!" seru Dermawan. Burung itu pun kemudian terbang tanpa kembali lagi.
Keesokan harinya Dermawan memberli rumah yang bagus dengan pekarangan yang luas sekali. Semua orang miskin yang datang ke rumahnya diberinya makan. Tetapi Dermawan tidak akan jatuh miskin seperti dahulu, karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah ruah. Rupanya hal ini membuat Muzakir iri hati. Muzakir yang ingin mengetahui rahasia adiknya lalu pergi ke rumah Dermawan. Di sana Dermawan menceritakan secara jujur kepadanya tentang kisahnya.
Mengetahui hal tersebut, Muzakir langsung memerintahkan orang-orang gajiannya mencari burung yang patah kaki atau patah sayapnya di mana-mana. Namun sampai satu minggu lamanya, seekor burung yang demikian pun tak ditemukan. Muzakir sungguh marah dan tidak dapat tidur. Keesokan paginya, Muzakir mendapat akal. Diperintahkannya seorang gajiannya untuk menangkap burung dengan apitan. Tentu saja sayap burung itu menjadi patah. Muzakir kemudian berpura-pura kasihan melihatnya dan membalut luka pada sayap burung. Setelah beberapa hari, burung itu pun sembuh dan dilepaskan terbang. Burung itu pun kembali kepada Muzakir untuk memberikan sebutir biji. Muzakir sungguh gembira.
Biji pemberian burung ditanam Muzakir di tempat yang terbaik di kebunnya. Tumbuh pula pohon semangka yang subur dan berdaun rimbun. Buahnya pun hanya satu, ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan. Ketika dipanen, dua orang gajian Muzakir dengan susah payah membawanya ke dalam rumah karena beratnya. Muzakir mengambil parang. Ia sendiri yang akan membelah semangka itu. Baru saja semangka itu terpotong, menyemburlah dari dalam buah itu lumpur hitam bercampur kotoran ke muka Muzakir. Baunya busuk seperti bangkai. Pakaian Muzakir serta permadani di ruangan itu tidak luput dari siraman lumpur dan kotoran yang seperti bubur itu. Muzakir berlari ke jalan raya sambil menjerit-jerit. Orang yang melihatnya dan mencium bau yang busuk itu tertawa terbahak-bahak sambil bertepuk tangan dengan riuhnya.
(diolah dari Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat 2, Syahzaman, PT.Grasindo, 1995)Sabtu, 10 Mei 2014
Yonif 641 Raider bersama masyarakat membersihkan bantaran sungai
PASUKAN Kompi Senapan A Yonif 641 Raider bersama masyarakat terjun membersihkan bantaran sungai di Dusun Dare Nandung, Desa Sebedang, Kecamatan Sebawi, Jumat (25/4) kemarin. Kurang lebih 80 personel TNI Kompi Senapan A Yonif 641 Raider dan sekitar 50 warga, berbaur dengan membawa perlengkapan pembersihan untuk membersihkan bantaran sungai.
Kegiatan ini dalam rangka TNI manunggal dengan rakyat sekitar, guna mendekatkan diri dengan masyarakat, karena masyarakat sudah turut mendukung kegiatan latihan Kompi Senapan A di daerah Sebedang. Kegiatan yang dimaksud yakni latihan uji siap tempur tingkat regu tahun anggaran 2014. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan sepanjang 22 – 25 April lalu.
"Yang jelas TNI dan masyarakat merupakan mitra dalam mewujudkan kebersamaan dan kekompakan menjaga keamanan dan kesatuan," ungkap Komandan Batalyon Infanteri 641/R (Danyonif), Letkol Inf Heri Budi P, melalui Danki Senapan A Sambas, Lettu Inf Rahman Maulana Sidik.Ia berharap jalinan ini dapat terus berkelanjutan, demi saling bahu membahu dan bekerjasama dalam upaya TNI Manunggal bersama warga.Apalagi, memang, diakui Danyonif, perlunya menjaga kelestarian sungai demi lancarnya aliran air yang dapat digunakan untuk kemanfaatan bersama. (Har)
"Yang jelas TNI dan masyarakat merupakan mitra dalam mewujudkan kebersamaan dan kekompakan menjaga keamanan dan kesatuan," ungkap Komandan Batalyon Infanteri 641/R (Danyonif), Letkol Inf Heri Budi P, melalui Danki Senapan A Sambas, Lettu Inf Rahman Maulana Sidik.Ia berharap jalinan ini dapat terus berkelanjutan, demi saling bahu membahu dan bekerjasama dalam upaya TNI Manunggal bersama warga.Apalagi, memang, diakui Danyonif, perlunya menjaga kelestarian sungai demi lancarnya aliran air yang dapat digunakan untuk kemanfaatan bersama. (Har)
Kasus Pemerkosaan dan Cabul Meningkat
Seminar Perlindungan Hukum dan HAM terhadap anak korban eksploitasi seks komersial di Kabupaten Sambas. |
SAMBAS – Berdasarkan data yang terhimpun di Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau P2TP2A Kabupaten Sambas, kasus pemerkosaan dan pencabulan yang terjadi pada anak setiap tahunnya meningkat. Hal itu ditegaskan wakil Bupati (Wabup) Sambas, Pabali Musa, pada saat membuka kegiatan Seminar Perlindungan Hukum dan HAM terhadap Anak Korban Eksploitasi Seks Komersial di Kabupaten Sambas di Kota Sambas, Kamis (24/4) lalu.
Tahun 2011, disebutkan Wabup, terdapat 35 kasus, kemudian tahun 2012 (43 kasus), dan tahun 2013, 42 kasus. Sedangkan untuk tahun 2014 dituturkan Pabali, dari Januari hingga April ini, menurut data di UPPA Polres Sambas, kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur terdapat 14 korban dengan pelaku sebanyak 23 orang.
“Bila masalah pelecehan seksual ini lambat ditanggulangi akan menjerat anak pada kasus eksploitasi seksual komersial, yang dapat mengakibatkan dampak-dampak yang serius terhadap anak, bahkan mengancam nyawa perkembangan fisik, psikologis, spiritual, emosional, dan sosial serta kesejahteraan seorang anak,” ujar Pabali. Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab meningkatnya pelecehan seksual terhadap anak. Di antaranya, disebutkan dia, permintaan terhadap seks anak yang memicu terjadinya perdagangan seks anak secara global. Kemudian, faktor-faktor lainnya, dipaparkan dia, kemiskinan, diskriminasi, serta keinginan untuk memiliki sebuah kehidupan yang lebih baik membuat anak-anak menjadi rentan terhadap eksploitasi seks komersial anak.
Anak-anak, diakui Wabup, sangat rentan untuk diperdagangkan dengan tujuan seks, karena tingkat pendidikan mereka kurang, sehingga lebih mudah dimanfaatkan dan lari dari situasi keluarga yang bermasalah, dan bisa dijual atau pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan. “Eksploitasi seksual komersial anak merupakan sebuah pelanggaran serius dan mendasar terhadap hak-hak anak yang melibatkan kekerasan seksual oleh orang dewasa dan anak, dengan pemberian imbalan dalam bentuk uang tunai atau barang terhadap anak,” sebut Pabali.
Selain itu, perlakuan eksploitasi secara seksual dan komersial terhadap anak-anak, menurutnya juga sangat berisiko terhadap terjangkitnya HIV AIDS. Wabup meminta, hal ini menjadi perhatian seluruh komponen, mulai dari pemerintah, pemangku kepentingan, aparat penegak hukum, hingga komponen masyarakat lainnya. Karena permasalahan ini, menurut Pabali, menentukan pembangunan generasi muda dan masa depan bangsa ini.
Sementara itu, kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Sambas, Wahidah, memandang penyebab anak terjerat eksploitasi seks komersial anak di antaranya terjebak rayuan dari pacar, kondisi ekonomi, dan gaya hidup hedonisme atau pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup, hingga salah pergaulan dalam lingkungan sekitarnya. “Masalah ketidakharmonisan dalam keluarga juga memberikan kontribusi besar terhadap meningkatnya angka eksploitasi seks komersial anak,” tutur Wahidah.
Data kasus perceraian dari unit kerja yang berkompeten, sebut dia, dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Tahun 2011, dipaparkan dia, cerai talak mencapai 122 kasus, cerai gugat (621 kasus), kemudian di tahun 2012, cerai talak (132 kasus), cerai gugat (647 kasus), dan tahun 2013, cerai talak mencapai 128 kasus, dan cerat gugat ada di kisaran 687 kasus. Selain itu, kata Wahidah, ada penyebab lain seperti pernikahan dini, ancaman, dan tekanan dari pihak lain hingga perkosaan.
Modus operandi eksploitasi seks komersial anak (ESKA) di Kabupaten Sambas yang pernah dilakukan penelitian pada tahun 2009, dipaparkan Wahidah, seperti banci, pacar atau suami dari mereka mempunyai peran yang cukup besar untuk menjadi broker atau perantara dalam bisnis ESKA, mereka umumnya mengantar korban ketempat hiburan, kafe, dan hotel-hotel, hingga kasus menunggu atau mangkal di seputar tempat hiburan dan hotel sampai larut malam. Modus lainnya, sebut dia, pemilik tempat hiburan dan kafe sudah mengetahui dan kenal terhadap para korban, sehingga supervisor atau germo sudah siap untuk menjadi perantara dalam transaksi dengan para korban. “Alasan anak terjerat kasus ESKA karena untuk meningkatkan ekonomi keluarga sebanyak 68 persen, mengikuti gaya hidup kota sebanyak 28 persen dan ada juga anak akibat perkawinan dini sebanyak empat persen,” tutur Wahidah.
Anak korban ESKA tersebut, menurutnya, berusia sekitar 13 – 18 tahun. Anak yang berusia 13 – 14 tahun, ungkap dia, mencapai 10 persen, kemudian 15 – 16 tahun (30 persen), serta 17 – 18 tahun, 60 persen. Diterangkan dia, Pemerintah Kabupaten Sambas sebenarnya sudah sejak lama mengantisipasi permasalahan ini. Hal tersebut, menurutnya, dibuktikan dengan dikeluarkannya regulasi berupa Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 3 tahun 2004 tentang Larangan Pelacuran dan Pornografi. “Kabupaten Sambas juga telah memiliki P2TP2A sebagai salah satu bentuk wahana pelayanan terpadudalam upaya pemenuhan kebutuhan perlindungan perempuan dan anak dari korban kekerasan dan perdagangan orang atau traficking yang memiliki sekretariat di Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab Sambas,” jelas dia. Daerah ini ditegaskan dia, sudah memiliki gugus tugas traficking dengan tujuan memberikan pencegahan dan perlindungan perempuan dan anak dari praktik perdagangan orang. (Har)
sumber : http://www.pontianakpost.com/
Jumat, 04 April 2014
Wabup Buka Sosialisasi Pembangunan Daerah Tahun 2014
Wakil Bupati Sambas DR Pabali Musa M.Ag membuka sosialisasi Kegiatan Pembangunan Daerah Sumber Dana Anggaran Pendapataan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sambas Tahun Anggaran 2014, di Aula Kantor Bappeda Sambas, Selasa (1/4). sosialisasi ini memporitaskan program pembangunan tahun 2014 masih sama denggan tahun sebelumnya yaitu untuk peningkatan Indek Pembangunan (IPM) Kabupaten Sambas. “kegiatan ini, melalui peningkatan infrastruktur dasar yang menunjang sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan investasi kemudian peningkatan kualitas pelayanan publik melalui Reformasi Birokrasi, serta peningkatan kualitas kehidupan beragama, “terang Wabup
Pabali menjelaskan tujuan dilaksanakan sosialisasi ini, adalah sebagai media transparansi dan akuntabilitas publik pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah kepada masyarakat. “sehingga masyarakat dapat mengetahui tetang pelaksanaan pembangunan tahun 2014 di Kabupaten Sambas dan sosialisasi ini juga, sebagai bahan acuan bagi masyarakat untuk melakukan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan pembangunan di tahun anggaran berjalan, “ulasnya.
Wabup menerangkan pelaksanaan sosialisasi ini, di tingkat Kecamatan tidak bisa dilasanakan karena keterbatasan waktu. “sampai saat ini proses perencanaan pembangunan tahun 2015 berjalan, yaitu berupa rapat di forum SKPD yang dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat serta dalam waktu dekat akan dilaksanakan Musrenbang Propinsi dan diteruskan dengan Musrenbang Nasional, “jelasnya
Pabali Berharap kepada para Camat untuk dapat meneruskan dan menyampaikan dokumen sosialisasi kegiatan Pembangunan Daerah ini di lingkungan kecamatanya. “para camat dapat mensosialisasikan kegiatan ini, kepada Kepala Desa dan kemudian diteruskan kemasyarakat secara berjenjang sehingga seluruh stakeholder dapat berperan aktif dalam melakukan fungsi kontrol pengawasan serta dukungan yang diperlukan terkait pelaksanaan pembangunan supaya dilapangan dapat berjalan dengan baik sesuai standar pekerjaan, “ harapnya.
Tambah Wabup menerangkan belanja Daerah kabupaten Sambas tahun anggaran 2014 mengalami kenaikatan setelah perubahaan.“belanja daerah tahun anggaran 2013 sebesar 1.110.622.838.918,67, sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2014 mengalami kenaikan sebesar 1.224.647.320.135,13, kemudian belanja tidak langsung mengalami kenaikan tahun anggaran 2014 sebesar 1,37 persen, terjadi penurunan belanja langsung tahun anggaran 2014 terhadap tahun anggaran 2013 sebesar 1,37 persen, “paparnya. (www.sambas.go.id)
Minggu, 30 Maret 2014
Empat Perangkat Desa Terima Kartu BPJS
Sambas- Ditandainya dengan penyerahan secara
simbolis Kartu BPJS dan surat pelanggan untuk peserta PBI atau Jamkesmas
kepada empat perangkat desa, Wakil Bupati Sambas DR Pabali Musa M.Ag
secara resmi membuka kegiatan sosialisasi JKN-BPJS. Dalam sambutannya
Wabup mengatakan bahwa Jaminan Kesehatan nasional (JKN) merupakan bagian
dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib.
“Manfaat dari JKN ini mencakup beberapa pelayanan, seperti promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan
medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis,”jelas Wabup dihadapan
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Singkawang, Kepala Dinas Kesehatan Kab
Sambas, Camat se-Kab Sambas, seluruh kepala Puskesmas se-Kab Sambas,
seluruh Kepala Desa dan undangan lainnya yang memenuhi Aula Utama Kantor
Bupati Sambas, Rabu(26/3).
Wabup mengatakan bahwa dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat di Kab
Sambas, Pemkab Sambas melalui instansi teknis telah melakukan berbagai
upaya secara sinergis dalam melakukan berbagai program kesehatan.
“Berdasarkan basis data terpadu hasil Program Perlindungan Sosial (PPLS)
tahun 2011, Pemerintah Daerah Kab Sambas hanya akan menanggung
masyarakat miskin yang tidak mendapat kuota jamkesmas, penderita
gangguan jiwa, penghuni lapas serta akan mengasuransikan perangkat desa
sebagai peserta BPJS Kesehatan,”jelas Wabup.
Masih adanya sebagian saudara kita yang
belum tertanggung dalam Program Jaminan Sosial ini, lanjut wabup,
diharapkan keterlibatan semua sektor untuk lebih aktif dan mandiri dalam
mengikutsertakan anggota keluarga dan orang-orang yang menjadi tanggung
jawabnya untuk ikut mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS. “Kami
sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi dari seluruh Camat, Kepala
Desa serta Kepala Puskesmas untuk mensosialisasikan JKN di wilayah kerja
masing-masing,”harap Wabup dihadapan seluruh peserta sosialisasi.
Bentuk sosialisasi ini, terang Wabup,
selain berupa pemaparan dari narasumber yang berkompeten, adanya dialog,
juga ada penyampaian surat pelanggan yang ditujukan kepada peserta BPJS
Kesehatan PBI (Jamkesmas) dimana dalam surat pelanggan PBI itu
menjelaskan tentang fasilitas kesehatan serta terdaftarnya peserta PBI
tersebut. “Perlu untuk diketahui bahwa saat ini masyarakat Sambas yang
sudah mendafarkan diri sebagai peserta JKN secara mandiri mencapai 4100
jiwa, semoga kedepannya cakupan kepesertaan BPJS dari masyarakat Kab
Sambas akan lebih meningkat baik secara kualitas maupun secara
kuantitas,”jelas Wabup lagi.
Lebih lanjut Wabup mengatakan dengan
keterlibatan seluruh peserta sosialisasi yang hadir tentu akan memberi
pengaruh yang berarti demi suksesnya pelaksanaan BPJS dalam lingkup
Sistem Jaminan Sosial Nasional kedepannya. “Dengan suksesnya Sistem
Jaminan Sosial Nasional tentu akan memberikan perbaikan terhadap
kualitas kesehatan Bangsa Indonesia dan masyarakat Kab Sambas pada
khususnya, oleh karenanya mari kita bersama-sama mensukseskan program
JKN untuk Indonesia yang lebih sehat”ajaknya
Sumber; www.sambas.go.id
Wabup Buka Workshop Building Service Culture Singbebas
Wakil Bupati Sambas DR Pabali Musa M.Ag secara resmi membuka kegiatan Lokakarya Service Culture Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk wilayah Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) di Aula Bappeda Kab Sambas. Wabup mengatakan bahwa dalam rangka menyelaraskan terwujudnya percepatan pembangunan kewilayahan dengan fokus Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas (Singbebas) melalui Program Regional Economic Development (RED) yang difasilitasi Bappenas-GIZ saat ini telah disusun dokumen Regional Strategi Wilayah Singbebas yang salah satunya Pokja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau disebut juga istiah One Stop Service (OSS) bertujuan untuk memangkas proses birokrasi perizinan yang sebelumnya rumit dan berliku-liku menjadi jauh lebih singkat”terang Wabup saat membuka Lokakarya Building Servive Culture, Jum’at(28/3)
Proses perizinan yang terlalu rumit dan
banyak birokrasi, lanjut Wabup, serta ditambah lagi rentang waktu
pengurusan yang relatif lama menjadi salah satu penyebab rendahnya daya
saing ekonomi di daerah, selain itu birokrasi perizinan yang rumit juga
membuat rendahnya pertumbuhan investasi di daerah. “Pemerintah Daerah di
kawasan Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) telah
mengaplikasikan OSS melalui unit kerjanya masing-masing, untuk Kota
Singkawang OSS diterapkan di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu (KPMPT), sedangkan di Kabupaten Bengkayang dan Sambas diwujudkan
melalui unit kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPMPPT),”terang Wabup dihadapan para Kepala Bappeda, Kepala
BPMPPT/KPMPT, Kepala RSUD pada lingkup Kota Singkawang, Kabupaten
Bengkayang, Kabupaten Sambas, Koordinator GIZ-RED Wilayah Kalbar dan
Singbebas, Fasilitator DR Chiristine Fald, Psy.D dan Nanik Rahmawati
serta pada peserta Workshop lain.
Lebih lanjut Wabup mengatakan kegiatan
workshop ini merupakan rangkaian kegiatan lanjutan atas kerjasama
Bappeda dan PTSP antar daerah di Singbebas yang di dukung oleh GIZ-RED
yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pimpinan dan staf di setiap
PTSP agar dapat meningkatkan dan mempertahankan pelayanan yang selama
ini sudah berjalan baik. “Digelarnya lokakarya pada hari ini merupakan
penutup seluruh rangkaian pelatihan dan coaching yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada kita semua untuk merangkum keseluruhan
materi serta membahas temuan-temuan selama proses training dan coching
sekaligus membangun komitmen bersama untuk lebih giat menerapkan budaya
kerja PTSP dengan semangat pelayanan,”terangnya lagi.
Wabup juga menjelaskan bahwa telah
terbentuk Forum PTSP Singbebas yang diketuai BPMPPT Bengkayang dengan
anggotanya Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang.
“Kita tentu berharap forum ini akan terus berkesinambungan, bahkan
melaksanakan kerjasama guna meningkatkan kapasitas kita dalam memberikan
pelayanan,” harap Wabup.
Ada tiga tujuan, terang Wabup lagi, dari
terlaksananya lokakarya hari ini yang diharapkan dapat memainkan peran
dominan dalam rangka kerjasama antar wilayah di Singbebas. “Inti dari
pertemuan ini adalah meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia(SDM)
pimpinan dan staf PTSP di kawasan Singbebas untuk memberikan perbaikan
dan peningkatan pelayanan, lalu dapat saling bertukar
pengalaman-pengalaman praktis dari masing-masing unit PTSP Singbebas
yang berguna untuk memperkaya wawasan peserta serta dengan terwujudnya
pelayanan prima maka akan tercipta iklim usaha yang kondusif untuk
meningkatkan daya saing ekonomi daerah”jelas Wabup menutup sambutannya
Sumber; www.sambas.go.id
Sumber; www.sambas.go.id
Senin, 24 Maret 2014
Jangan Ada Pemadaman
Foto : antara.com |
ANGGOTA DPRD Provinsi Kalbar Dapil Kabupaten Sambas, Tony Kurniadi, meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Sambas, tidak melakukan pemadaman bergilir di wilayah Kabupaten Sambas. Pasalnya, diingatkan dia jika saat ini sedang berlangsung dua agenda nasional, yaitu Pemilu Legislatif (Pileg) dan Ujian Nasional (Unas).
"PLN harus mempersiapkan segala kebutuhan listrik, karena saat ini sedang berlangsung Pileg dan Unas. Dua agenda nasional ini harus menjadi perhatian PLN, di mana pada saat Pileg, para calon legislatif (Caleg) sedang kampanye menghadapi Pemilu, 9 April 2014. Sedang siswa juga harus belajar untuk persiapan menghadapi Unas, 14 April 2014," ujar Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia menyayangkan lantaran selama ini pemadaman listrik bergilir, masih sering terjadi. Kondisi tersebut, diakui dia, tentu saja menuai keluhan warga yang kerap disampaikan kepadanya, baik saat melakukan kunjungan kerja masa reses ataupun kunjungan kerja sebagai anggota DPRD Kalbar. "Kalau memang ada kerusakan pada mesin dan pemiliharaan pada mesin pemangkit, mohon segera dituntaskan PLN, agar suplai listrik ke warga normal," ujar Tony.
Menjalani dua agenda nasional ini, ia meminta PLN dapat memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat, akibat seringnya terjadi pemadaman listrik bergilir. "Sebagai wakil masyarakat, saya berharap PLN dapat mendukung pelaksanaan Pemilu dan Unas, dengan tidak melakukan pemadaman listrik," harap Anggota DPRD Kalbar yang eksis menghadiri undangan masyarakat Kabupaten Sambas ini.
Hal senada juga diungkapkan Wardi, warga Desa Durian, Sambas. Dia juga berharap agar PLN dapat mendukung dua agenda nasional ini. "Sering terjadinya pemadaman bergilir di saat seperti ini, sangat tidak tepat, di mana pemerintah sedang gencarnya menyukseskan Pemilu dan Unas. Maka dari itu, PLN harus memperhatikan kepentingan bersama," pungkasnya. (Har)
Sumber: www.pontianakpost.com
Mardiana Siap Jembatani Aspirasi Warga
SELAKAU – Sekitar empat ribuan warga di daerah pemilihan (Dapil) III yang meliputi Semparuk, Salatiga, Pemangkat, Selakau, dan Selakau Timur, membanjiri lapangan terbuka di Desa Bentunai, Kecamatan Selakau. Warga antusias ikut memeriahkan kampanye terbuka Partai Nasional Demokrat (Nasdem) perdana di wilayah Dapil III, bahkan yang khusus warga mengelu-elukan Calon Legisltif (Caleg) Nomor 2 Dapil III dari Partai Nasdem, Mardiana, Sabtu (22/3) lalu.
Wanita berjilbab yang dikenal berjiwa sosial tinggi ini, langsung disambut teriakan: Hidup Mardiana, Pilih Nomor 2 Mardiana dari Nasdem. Sebelum memasuki lapangan, Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Selakau tersebut bersama ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sambas, Samingan, beserta rombongan, menyapa simpatisannya dengan melakukan konvoi keliling. Kegiatan dimulai dari Pasar Selakau menuju Desa Sungai Daun – Sungai Rusa – Sungai Nyirih – Desa Semelagi, lalu berputar arah ke Desa Parit Baru Selakau – Desa Parit Baru Salatiga. Mereka menyapa simpatisan dan para pendukung. Mereka kemudian berkonvoi menuju Desa Salatiga – Desa Sungai Toman, dan berakhir di Desa Bentunai, lokasi kampanye.
Lambaian wanita yang juga menjabat Ketua Garda Wanita Partai Nasdem Kabupaten Sambas ini, membuat warga siap memenangkan Mardiana. "Kalak Pemilu kamek nyucok Bu Mardiana, caleg Nomor 2 dari Nasdem untuk dewan (DPRD) di Kabupaten Sambas," ujar Ratih, warga Bentunai yang ikut hadir kampanye Nasdem.
Selain itu, saat kampanye, caleg perempuan yang siap menjembatani aspirasi masyarakat tersebut, didampingi Ketua DPD Partai Nasdem Sambas Samingan, Caleg DPR RI Nomor 1 Syarif Abdullah Alkadrie SH MH yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar, Caleg DPR RI Nomor 2 Drs Dinar SH MH yang seorang inspektur jenderal polisi (purn). Hadir juga Caleg DPRD Provinsi Nomor 1 Dapil Kabupaten Sambas H Rosliyan Ramli Saleh SE MM. Mereka berorasi dengan menggaungkan: Partai Nasdem, Gerakan Perubahan, yang disambut yel-yel: Hidup Nasdem, Nasdem, Gerakan Perubahan, oleh teriakan massa.
Mardiana yang juga perintis Partai Nasdem sejak masih menjadi ormas hingga terbentuk partai tersebut, juga menyebutkan mengenai 10 program prioritas yang akan dilakukan oleh para caleg Partai Nasdem, jika terpilih dalam Pileg 2014, khususnya dalam politik anggaran dan penguatan regulasi. Mardiana yang berhasil membentuk seluruh kepengurusan Partai, mulai tingkat kecamatan hingga desa di Kecamatan Selakau dan Selakau Timur, serta Salatiga ini, berjanji siap memperjuangkan pembangunan infrastruktur desa. "Saya akan memperjuangan jalan usaha tani, jalan setapak bagi warga desa," ungkap pengurus BKMT Kecamatan Selakau ini.
Selain itu, ia siap membangun ekonomi kerakyatan dalam rangka ketahanan pangan. "Jika saya duduk, saya siap memperjuangkan anggaran bagi petani dan nelayan," jelas Mardiana yang juga pengurus Himpunan Nelayanan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas.
Bahkan Ketua Ranting Desa Semelagi, Anwar, menyatakan jika pihaknya siap memenangkan Mardiana. “Tak ada keraguan kami untuk mengantarkan Ibu Mardiana ke kursi DPRD Kabupaten Sambas dari Partai Nasdem, karena Beliau sudah banyak berbuat untuk masyarakat,” katanya.
Selain itu, Seketaris DPC Partai Nasdem, Budiono, juga siap mengantarkan Caleg Nomor 2 Dapil III dari Nasdem ke kursi dewan. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan seribu relawan sebagai tim pemenangan Mardiana menuju kursi anggota DPRD Sambas periode 2014 – 2019. (har)
Lambaian wanita yang juga menjabat Ketua Garda Wanita Partai Nasdem Kabupaten Sambas ini, membuat warga siap memenangkan Mardiana. "Kalak Pemilu kamek nyucok Bu Mardiana, caleg Nomor 2 dari Nasdem untuk dewan (DPRD) di Kabupaten Sambas," ujar Ratih, warga Bentunai yang ikut hadir kampanye Nasdem.
Selain itu, saat kampanye, caleg perempuan yang siap menjembatani aspirasi masyarakat tersebut, didampingi Ketua DPD Partai Nasdem Sambas Samingan, Caleg DPR RI Nomor 1 Syarif Abdullah Alkadrie SH MH yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar, Caleg DPR RI Nomor 2 Drs Dinar SH MH yang seorang inspektur jenderal polisi (purn). Hadir juga Caleg DPRD Provinsi Nomor 1 Dapil Kabupaten Sambas H Rosliyan Ramli Saleh SE MM. Mereka berorasi dengan menggaungkan: Partai Nasdem, Gerakan Perubahan, yang disambut yel-yel: Hidup Nasdem, Nasdem, Gerakan Perubahan, oleh teriakan massa.
Mardiana yang juga perintis Partai Nasdem sejak masih menjadi ormas hingga terbentuk partai tersebut, juga menyebutkan mengenai 10 program prioritas yang akan dilakukan oleh para caleg Partai Nasdem, jika terpilih dalam Pileg 2014, khususnya dalam politik anggaran dan penguatan regulasi. Mardiana yang berhasil membentuk seluruh kepengurusan Partai, mulai tingkat kecamatan hingga desa di Kecamatan Selakau dan Selakau Timur, serta Salatiga ini, berjanji siap memperjuangkan pembangunan infrastruktur desa. "Saya akan memperjuangan jalan usaha tani, jalan setapak bagi warga desa," ungkap pengurus BKMT Kecamatan Selakau ini.
Selain itu, ia siap membangun ekonomi kerakyatan dalam rangka ketahanan pangan. "Jika saya duduk, saya siap memperjuangkan anggaran bagi petani dan nelayan," jelas Mardiana yang juga pengurus Himpunan Nelayanan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas.
Bahkan Ketua Ranting Desa Semelagi, Anwar, menyatakan jika pihaknya siap memenangkan Mardiana. “Tak ada keraguan kami untuk mengantarkan Ibu Mardiana ke kursi DPRD Kabupaten Sambas dari Partai Nasdem, karena Beliau sudah banyak berbuat untuk masyarakat,” katanya.
Selain itu, Seketaris DPC Partai Nasdem, Budiono, juga siap mengantarkan Caleg Nomor 2 Dapil III dari Nasdem ke kursi dewan. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan seribu relawan sebagai tim pemenangan Mardiana menuju kursi anggota DPRD Sambas periode 2014 – 2019. (har)
Sumber: www.pontianakpost.com
Sabtu, 22 Maret 2014
Dinas PU Sambas Fokuskan Sanitasi dan Air Bersih
Tim Pemenangan Desa Beringin Siap Antarkan Misni Safari jadi Anggota DPRD
Tiga Sektor Pembangunan
Bupati menegaskan beberapa hal penting kepada Camat Subah. Dia mengingatkan agar camat baru tetap membuktikan bahwa citra Subah yang dulunya dipelesetkan ‘susah berubah,’ sekarang menjadi ‘sudah berubah’ kepada masyarakat dan Bupati. Ada tiga hal yang diingatkan Bupati dan harus menjadi perhatian Camat Subah dan camat lainnya, termasuk perangkat kecamatan dan pemerintahan desa di kecamatan. Pertama, Juliarti meminta agar camat meningkatkan perekonomian rakyat di wilayah kerjanya. Dia mengharapkan agar camat kreatif dan inovatif untuk membangun hal ini. Sambas secara keseluruhan, sebut dia, telah membuktikan untuk pertumbuhan ekonomi, di mana Pemerintah Pusat berhasil membangun sektor ini. Pembuktian itu, diungkapkan Bupati, bagaimana kabupaten yang dipimpinnya ini, ditetapkan sebagai peraih Gold Award Otonomi Daerah Kategori Pertumbuhan Ekonomi Kreatif.
Sementara dua sektor lain yang harus menjadi perhatian para camat dan pemerintahan desa, pinta Bupati, adalah sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Para pimpinan di wilayah kecamatan, diharapkan dia, agar proaktif memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan. Para camat, ungkap Juliarti, harus pandai membangun komunikasi dan koordinasi dengan lingkungan sosialnya. “Serah terima jabatan hanya kita lakukan pada jabatan camat saja, dengan maksud dan tujuan mendukung kelancaran tugas yang harus dilakukan camat, selaku unsur kewilayahan ke depan. Kami meyakini bahwa bilamana camat dikenal dan mengenal masyarakatnya, maka dalam melaksanakan tugasnya di bidang pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan, akan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar dia.
Bupati juga menyinggung mengenai reformasi birokrasi, di mana pelaksanaan PATEN di Kecamatan Subah juga harus menjadi perhatian camat baru. Juliarti meminta Alfian mengerti tupoksinya dalam penyelenggaraan PATEN, sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Dia menjelaskan, para camat harus merubah pola pikir dan pola kerja dari paradigma penguasa menjadi paradigma pelayan. “Sudah bukan zamannya lagi pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah menjadi pelayanan yang lama, susah, mahal, dan tidak transparan, serta banyak pungutan liar, pelayanan seperti itu merugikan masyarakat,” jelas Bupati. (har)
Sumber : www.pontianakpost.com
Langganan:
Postingan (Atom)