This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 05 Juni 2014

Cerita Rakyat "Batu Belah Batu Betangkup"



kabar-terigas.blogspot.com-Kononnya, pada waktu dahulu ada sebuah gua ajaib di daerah sambas. Gua ini digelar batu belah batu bertangkup dan amat ditakuti oleh ramai penduduk kampung. Pintu gua ini boleh terbuka dan tertutup bila diseru dan sesiapa yang termasuk ke dalam gua itu tidak dapat keluar lagi.

Suatu masa dahulu di sebuah kampung yang bernama pemangkat yang berdekatan dengan gua ajaib ini, tinggal Mak Tanjung bersama dua orang anaknya, Melur dan Pekan. Mak Tanjung asyik bersedih kerana baru kehilangan suami dan terpaksa menjaga kedua-dua anaknya dalam keadaan yang miskin dan daif.

Pada suatu hari, Mak Tanjung teringin makan telur ikan tembakul. Dia pun pergi ke sungai untuk menangkapnya. Bukan main suka hatinya apabila dapat seekor ikan tembakul. "Wah, besarnya ikan yang mak dapat !" teriak Pekan kegembiraan. " Ya, ini ikan tembakul namanya. Mak rasa ikan ini ada telurnya. Sudah lama mak teringin untuk memakan telur ikan tembakul ini," kata Mak Tanjung. Mak Tanjung terus menyiang ikan tembakul itu. Dia pun memberikan kepada Melur untuk dimasak gulai. " Masaklah gulai ikan dan goreng telur ikan tembakul ini. Mak hendak ke hutan mencari kayu. Jika mak lambat pulang, Melur makanlah dahulu bersama Pekan. Tapi, jangan lupa untuk tinggalkan telur ikan tembakul untuk mak," pesan Mak Tanjung kepada Melur.

Setelah selesai memasak gulai ikan tembakul, Melur menggoreng telur ikan tembakul pula. Dia terus menyimpan sedikit telur ikan itu di dalam bakul untuk ibunya. Melur dan Pekan tunggu hingga tengah hari tetapi ibu mereka tidak pulang juga. Pekan mula menangis kerana lapar. Melur terus menyajikan nasi, telur ikan dan gulai ikan tembakul untuk dimakan bersama Pekan. " Hmmm..sedap betul telur ikan ini," kata Pekan sambil menikmati telur ikan goreng. " Eh Pekan, janganlah asyik makan telur ikan sahaja. Makanlah nasi dan gulai juga," pesan Melur kepada Pekan. " Kakak, telur ikan sudah habis. Berilah Pekan lagi. Belum puas rasanya makan telur ikan tembakul ini ," minta Pekan. " Eh, telur ikan ini memang tidak banyak. Nah, ambil bahagian kakak ini," jawab Melur. Pekan terus memakan telur ikan kepunyaan kakaknya itu tanpa berfikir lagi. Enak betul rasa telur ikan tembakul itu! Setelah habis telur ikan dimakannya, Pekan meminta lagi. " Kak, Pekan hendak lagi telur ikan," minta Pekan kepada Melur. " Eh , mana ada lagi ! Pekan makan sahaja nasi dan gulai ikan. Lagipun, telur ikan yang tinggal itu untuk mak. Mak sudah pesan dengan kakak supaya menyimpankan sedikit telur ikan untuknya ," kata Melur. Namun, Pekan tetap mendesak dan terus menangis. Puas Melur memujuknya tetapi Pekan tetap berdegil. Tiba-tiba, Pekan berlari dan mencapai telur ikan yang disimpan oleh Melur untuk ibunya. " Hah, rupa-rupanya ada lagi telur ikan! " teriak Pekan dengan gembiranya. " Pekan! Jangan makan telur itu! Kakak simpankan untuk mak," teriak Melur. Malangnya, Pekan tidak mempedulikan teriakan kakaknya, Melur dan terus memakan telur ikan itu sehingga habis. Tidak lama kemudian, Mak Tanjung pun pulang. Melur terus menyajikan makanan untuk ibunya. " Mana telur ikan tembakul, Melur? " tanya Mak Tanjung. " Err... Melur ada simpankan untuk mak, tetapi Pekan telah menghabiskannya. Melur cuba melarangnya tetapi...." " Jadi, tiada sedikit pun lagi untuk mak? " tanya Mak Tanjung. Melur tidak menjawab kerana berasa serba salah. Dia sedih melihat ibunya yang begitu hampa kerana tidak dapat makan telur ikan tembakul. " Mak sebenarnya tersangat ingin memakan telur ikan tembakul itu. Tetapi...." sebak rasanya hati Mak Tanjung kerana terlau sedih dengan perbuatan anaknya, Pekan itu.

Mak Tanjung memandang Melur dan Pekan dengan penuh kesedihan lalu berjalan menuju ke hutan. Hatinya bertambah pilu apabila mengenangkan arwah suaminya dan merasakan dirinya tidak dikasihi lagi. Mak Tanjung pasti anak-anaknya tidak menyanyanginya lagi kerana sanggup melukakan hatinya sebegitu rupa.

Melur dan Pekan terus mengejar ibu mereka dari belakang. Mereka berteriak sambil menangis memujuk ibu mereka supaya pulang.
" Mak, jangan tinggalkkan Pekan! Pekan minta maaf ! Mak...." jerit Pekan sekuat hatinya.
Melur turut menangis dan berteriak, " Mak, Kasihanilah kami! Mak!" Melur dan Pekan bimbang kalau-kalau ibu mereka merajuk dan akan pergi ke gua batu belah batu bertangkup. Mereka terus berlari untuk mendapatkan Mak Tanjung.

Malangnya, Melur dan Pekan sudah terlambat. Mak Tanjung tidak mempedulikan rayuan Melur dan Pekan lalu terus menyeru gua batu belah batu bertangkup agar membuka pintu. Sebaik sahaja Mak Tanjung melangkah masuk, pintu gua ajaib itu pun tertutup.

Melur dan Pekan menangis sekuat hati mereka di hadapan gua batu belah batu bertangkup. Namun ibu mereka tidak kelihatan juga.

Dan sampai sekarang tempat itu disebut tanjung batu yang terletak di Kecamatan Pemangkat.

Senin, 02 Juni 2014

Kapolda Akan Bangun Pos Polisi Perbatasan

Kapolda Kalbar,Brigjen Pol Arief Sulistyanto didampingi isteri disambut dengan tepung tawar saat berkunjung ke Sambas, Selasa (27/5/2014). 

kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS - Kapolda Kalbar,Brigjen Pol Arief Sulistyanto berencana akan bangun pos polisi di perbatasan Indonesia - Malaysia khususnya di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Sambas. Rencana itu segera diusulkan ke Kapolri.
"Kapolres memaparakan, beberapa kendala yang dihadapi adalah pos di Temajuk dan pos yang ada diperbatasan lainnya agar segera dibuatkan usulan resmi dan segera kita sampaikan ke Bapak Kapolri untuk segera dialokasikan untuk pembangunan pos Temajuk di Sambas,"ujarnya kepada wartawan dalam kunjungannya ke Mapolres Sambas, Selasa (27/5/2014) 
Hal ini mengingat belakangan ini meningkatkatnya permasalahan perbatasan di daerah ini. Sehingga memang perlu peningkatan penjagaan keamanan di wilayah ini.
"Sehingga akan ditempatkan anggota secara struktural disana untuk dilakukan pengawasan, memang ada dua pos perbatasan disana,"jelasnya. 
Ia menegaskan memang sudah menjadi  tugas penegak hukum didaerah ini agar bisa berjalan. Tak hanya itu, dalam perjalanannya pihaknya juga akan  berkoordinasi dengan seluruh instansi yang bertugas di perbatasan menghindari masuknya  barang-barang illegal.
"Yang tidak boleh masuk itu juga diantisipasi. Karena barang-barang illegal itu belum tentu baik untuk kesehatan masyarakat kita,"jelasnya.

Sumber : pontianak.tribunnews.com

Reklame Rokok Paling Banyak Tak Berizin


Reklame rokok tanpa izin

kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS- Reklame dan spanduk komersil tak berizin atau habis masa izinnya alias kedaluarsa di seluruh wilayah Kabupaten Sambas, belum lama ini ditertibkan. Penertiban dilakukan tim gabungan terdiri dari Dispenda Kabupaten Sambas (Bidang Pajak Daerah), Satpol PP Kabupaten Sambas, UPT Dispenda Kecamatan, Satpol PP kecamatan melakukan penertiban atas
"Penertiban bertahap untuk setiap kecamatan. Kegiatan dimulai dari tanggal  12 Mei 2014 sampai dengan 10 Juni 2014," ungkap Kasi Trantib Satpol PP Kabupaten Sambas baru-baru ini.Upaya penertiban bersama ini sudah berlangsung di empat kecamatan yakni di Pemangkat, Tebas, Jawai dan Sambas.Reklame yang ditertibkan memang tidak membayar pajak."Jadi kebanyakan berupa reklame sponsor dan bernilai ekonomis namun tidak membayar pajak dan tidak berijin seperti perusahaan rokok," ujarnya. 
Dari sejumlah reklame perusahaan rokok yang ditertibkan diakuinya berdasarkan rekomendasi Dispenda. Diantaranya hanya satu perusahaan yang diizinkan."Mereka sebelumnya tentu sudah diingatkan," ujarnya. Lantaran giat ini rutin dilaksanakan setiap tahun sekali yang setiap kecamatannya disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan. "Giat ini akan dilanjutkan kepada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, secara teknisnya ada di Dispenda sementara kita hanya memback up," ujarnya. Sedikitnya belasan personil gabungan satpol PP dan Dispenda yang di terjunkan dalam penertiban reklame ini. (Har)


Sumber : www.pontianakpost.com

Warga Perbatasan Keluhkan Tidak ada Jaringan Komunikasi

kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS  - Sejumlah warga perbatasan Indonesia- Malaysia  khususnya di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Sambas  mengeluhkan sulitnya akses komunikasi di daerah mereka hingga saat ini.

" Bagaimana kami mau memberikan informasi tentang kondisi di perbatasan, tidak ada jaringan komunikasi,”ujar  Sekretaris Desa Temajuk, Asman kepada wartawan belum lama ini.

Padahal ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, akses sinyal terutama untuk alat komunikasi sudah menjadi hal yang lumrah. Terlebih di Temajuk sendiri  sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia baik dari jalur darat maupun jalur laut harusnya dipermudah untuk hal yang satu ini.  

Sementara dikatakannya di daerah ini sudah terbangun sebuah  tower satu diantara provider  jaringan selular beberapa waktu lalu. Namun sayang tidak berfungsi lagi.  "Jika sudah di Temajuk dipastikan tidak ada sinyal, padahal sekarang ini jaman sudah canggih dan kami merasa seperti di daerah terbelakang,” ujarnya. 

Berbagai permasalahan yang selama ini melatarbelakangi perbatasan juga mulai meningkat. Dimana ancaman keamanan yang mulai terjadi di daerah ini dikatakan  lantaran susahnya komunikasi dalam mengabarkan berbagai informasi di daerah ini terhadap dunia luar.
 
Berbagai gejolak sosial bukan tidak mungkinb muncul, dari sebelumnya mulai dari kasus Gosong Neger, kemudian Kasus patok di Dusun Camar Bulan dan belum lama ini pembangunan Rambu suar di perairan Tanjung Datok.


Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/

Sambas Rancang Kawasan Tanpa Rokok


kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS  - Mengurangi dampak bahaya merokok bagi kesehatan masyarakat,  Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas sedang merancang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Sambas.
  
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Masyarakat (PKM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Ardias SKm yang  mengatakan upaya ini baru merupakan proses awal. "Kita  ingin di Kabupaten Sambas ada regulasi tentang kawasan tanpa rokok (KTR),"ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (28/5/2014).

Ia berharap  ada perda tentang KTR. Kendati dalam mewujudkan Perda ini banyak tahapan yang harus dilalui. "Karena di Indonesia daerah Kabupaten atau Kota yang sudah memiliki perda KTR baru 131 Kabupaten dan Kota sementara di Kalbar baru satu-satunya di Pontianak,"jelasnya. Sementara di Kalbar ditargetkan pada tahun 2019 sudah ada  8 Kabupaten dan Kota mempunya regulasi perda ini. "Kita menginginkan semuanya berkomitmen juga sehingga kita masuk pada 8 kabupaten itu,"jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya berharap ada edaran dulu terkait penerapan KTR dibeberapa lokasi di Kabupaten Sambas. " Prosesnya lumayan berat tetapi kalau kita bersama komitmen kawan-kawan dan lintas sektor,"jelasnya


Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/

Sabtu, 31 Mei 2014

Mercusuar Dibangun Malaysia Kini Berwarna Merah-Putih




Bangunan mercusuar buatan Malaysia hingga kini masih berdiri di kawasan peraian Tanjung Datuk, Kalimantan Barat. Tiga tiang pancang 13 meter itu kokoh berdiri di perairan Indonesia.

Tapi ada yang berbeda dari bangunan mercusuar itu. Tiga tiang pancangnya sudah dicat warna merah-putih. Warna bendera Indonesia. Karena tiang itu memang berdiri di atas wilayah Indonesia.

Sebanyak dua kapal perang milik TNI Angkatan Laut disiagakan di kawasan tersebut, KRI 632 Lemadang dan KRI 352 Slamet Riyadi.

Supriyandi, warga Tanjung Datuk kepada VIVAnews, Jumat 30 Mei 2014, mengatakan sebelum ada kapal patroli TNI AL, tiga kapal milik Malaysia sering memasuki perairan Tanjung Datuk.

"Tapi selama ada kapal perang milik TNI AL jarang terlihat lagi,” kata Supriyandi.

Kata Supriyandi, hingga kini masyarakat masih kesulitan melaut. Karena sejak pembangunan mercusuar itu, nelayan masih takut dengan aparat Malaysia.

"Setiap nelayan melaut diusir sama aparat Malaysia. Padahal di wilayah itu banyak ikannya," katanya.

Masyarakat menyesalkan tindakan Malaysia membangun mercusuar di Perairan Tanjung Datuk.

Farhad mengaku terkejut ada pembangunan mercusuar Malaysia di kampungnya. "Kenapa mercusuar ada di situ? Itu wilayah Indonesia, bukan Malaysia," kata dia.

sumber :  viva.co.id

Minggu, 11 Mei 2014

Pantai tanjung Batu - Pemangkat


Pantai Tanjung Batu merupakan pantai berbentuk tanjung bentukan alam yang terdiri dari bukit yang berbatu menjorok ke laut dengan ketinggian kurang lebih 80 meter.pantai tanjung Batu terletak sekitar 47 km dari pusat Ibukota Kabupaten Sambas. Di kaki bukit ini banyak terdapat batu – batu yang menghampar ke laut yang dapat di lihat apabila air laut dalam keadaan surut. Obyek wisata alam Pantai Tanjung Batu dilengkapi dengan gunung yang berfungsi sebagai benteng alam, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dari atas gunung keberbagai arah pandangan; menikmati pemandangan kota pemangkat, Gunung Gajah, Laut Cina Selatan, dan pemandangan indah lainnya.Menikmati perjalanan wisata berkeliling Gunung Tanjung Batu dengan berjalan menyusuri jalan setapak melingkari gunung. 

Selain panorama alam yang indah, obyek wisata ini juga relatif dekat dengan pusat perbelanjaan Kota Pemangkat. -Tugu kekejaman fasisme Jepang dengan jumlah korban sebanyak 47 orang. Korban di kak Gunung Tanjung Batu Meriam Tembak peninggalan jaman Belanda terletak di kaki Gunung Tanjung Batu sebanyak 2 buah. Meriam ini berusia lebih dari satu setenggah abad (tahun 1850). Makam Jendral Belanda Van Den Boch bertuliskan !0/10 th. 1850. Berupa tugu di puncak Gunung Tanjung Batu. Di atas puncak Gunung Tanjung Batu, juga terdapat makam para tentara Belanda: “ OBOS”. Merupakan tugu yang pada awalnya di tahun 1974 masih kelihatan dikelilingi oleh belasan makam prajurit Belanda yang gugur semasa menjalankan tugas, terbukti dengan ditandainya setiap kepala nisan yang berbentuk salib yang diletakkan topi baja prajurit tersebut. Karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan tidak terpelihara sampai tahun 2008 ini hanya dapat dilihat sebuah tugu monumen berbentuk bujur sangkar dengan puncak atas berbentuk limas bertuliskan 1850 dan badan tugu empat persegi bertuliskan F. Jsorg, Luit Kol Inf. 1850 dan V.Winsheim. Legenda “Batu Ballah”. Salah satu legenda rakyat telah menjadi salah satu aset nasional kita. Wisata Indonesia Surga Dunia


Senja di Kota Pemangkat

sumber:disbudpar.kalbarprov.go.id

Cerita Rakyat "Semangka Emas"


Pada zaman dahulu kala, di Sambas hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar tersebut mempunyai dua orang anak laki-laki. Anaknya yang sulung bernama Muzakir, dan yang bungsu bernama Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir. Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang saja. Ia tidak perduli kepada orang-orang miskin. Sebaliknya Dermawan sangat berbeda tingkah lakunya. Ia tidak rakus dengan uang dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.


Sebelum meninggal, saudagar tersebut membagi hartanya sama rata kepada kedua anaknya. Maksudnya agar anak-anaknya tidak berbantah dan saling iri, terutama bila ia telah meninggal kelak.


Muzakir langsung membeli peti besi. Uang bagiannya dimasukkan ke dalam peti tersebut, lalu dikuncinya. Bila ada orang miskin datang, bukannnya ia memberi sedekah, melainkan ia tertawa terbahak-bahak melihat orang miskin yang pincang, buta dan lumpuh itu. Bila orang miskin itu tidak mau pergi dari rumahnya, Muzakir memanggil orang gajiannya untuk mengusirnya. Orang-orang miskin kemudian berduyun-duyun datang ke rumah Dermawan.



Dermawan selalu menyambut orang-orang miskin dengan senang hati. Mereka dijamunya makan dan diberi uang karena ia merasa iba melihat orang miskin dan melarat. Lama kelamaan uang Dermawan habis dan ia tidak sanggup lagi membiayai rumahnya yang besar. Ia pun pindah ke rumah yang lebih kecil dan harus bekerja. Gajinya tidak seberapa, sekedar cukup makan saja. Tetapi ia sudah merasa senang dengan hidupnya yang demikian. Muzakir tertawa terbahak-bahak mendengar berita Dermawan yang dianggapnya bodoh itu. Muzakir telah membeli rumah yang lebih bagus dan kebun kelapa yang luas. Tetapi Dermawan tidak menghiraukan tingkah laku abangnya.



Suatu hari Dermawan duduk-duduk melepaskan lelah di pekarangan rumahnya. Tiba-tiba jatuhlah seekor burung pipit di hadapannya. Burung itu mencicit-cicit kesakitan "Kasihan," kata Dermawan. "Sayapmu patah, ya?" lanjut Dermawan seolah-olah ia berbicara dengan burung pipit itu. Ditangkapnya burung tersebut, lalau diperiksanya sayapnya. Benar saja, sayap burung itu patah. "Biar kucoba mengobatimu," katanya. Setelah diobatinya lalu sayap burung itu dibalutnya perlahan-lahan. Kemudian diambilnya beras. Burung pipit itu diberinya makan.



Burung itu menjadi jinak dan tidak takut kepadanya. Beberapa hari kemudian, burung itu telah dapat mengibas-ngibaskan sayapnya, dan sesaat kemudian ia pun terbang. Keesokan harinya ia kembali mengunjungi Dermawan. Di paruhnya ada sebutir biji, dan biji itu diletakkannya di depan Dermawan. Dermawan tertawa melihatnya. Biji itu biji biasa saja. Meskipun demikian, senang juga hatinya menerima pemberian burung itu. Biji itu ditanam di belakang rumahnya.



Tiga hari kemudian tumbuhlah biji itu. Yang tumbuh adalah pohon semangka. Tumbuhan itu dipeliharanya baik-baik sehingga tumbuh dengan subur. Pada mulanya Dermawan menyangka akan banyak buahnya. Tentulah ia akan kenyang makan buah semangka dan selebihnya akan ia sedekahkan. Tetapi aneh, meskipun bunganya banyak, yang menjadi buah hanya satu. Ukuran semangka ini luar biasa besarnya, jauh lebih dari semangka umumnya. Sedap kelihatannya dan harum pula baunya. Setelah masak, Dermawan memetik buah semangka itu. Amboi, bukan main beratnya. Ia terengah-engah mengangkatnya dengan kedua belah tangannya. Setelah diletakkannya di atas meja, lalu diambilnya pisau. Ia membelah semangka itu. Setelah semangka terbelah, betapa kagetnya Dermawan. Isi semangka itu berupa pasir kuning yang bertumpuk di atas meja. Ketika diperhatikannya sungguh-sungguh, nyatalah bahwa pasir itu adalah emas urai murni. Dermawan pun menari-nari karena girangnya. Ia mendengar burung mencicit di luar, terlihat burung pipit yang pernah ditolongnya hinggap di sebuah tonggak. "Terima kasih! Terima kasih!" seru Dermawan. Burung itu pun kemudian terbang tanpa kembali lagi.



Keesokan harinya Dermawan memberli rumah yang bagus dengan pekarangan yang luas sekali. Semua orang miskin yang datang ke rumahnya diberinya makan. Tetapi Dermawan tidak akan jatuh miskin seperti dahulu, karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah ruah. Rupanya hal ini membuat Muzakir iri hati. Muzakir yang ingin mengetahui rahasia adiknya lalu pergi ke rumah Dermawan. Di sana Dermawan menceritakan secara jujur kepadanya tentang kisahnya.



Mengetahui hal tersebut, Muzakir langsung memerintahkan orang-orang gajiannya mencari burung yang patah kaki atau patah sayapnya di mana-mana. Namun sampai satu minggu lamanya, seekor burung yang demikian pun tak ditemukan. Muzakir sungguh marah dan tidak dapat tidur. Keesokan paginya, Muzakir mendapat akal. Diperintahkannya seorang gajiannya untuk menangkap burung dengan apitan. Tentu saja sayap burung itu menjadi patah. Muzakir kemudian berpura-pura kasihan melihatnya dan membalut luka pada sayap burung. Setelah beberapa hari, burung itu pun sembuh dan dilepaskan terbang. Burung itu pun kembali kepada Muzakir untuk memberikan sebutir biji. Muzakir sungguh gembira.



Biji pemberian burung ditanam Muzakir di tempat yang terbaik di kebunnya. Tumbuh pula pohon semangka yang subur dan berdaun rimbun. Buahnya pun hanya satu, ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan. Ketika dipanen, dua orang gajian Muzakir dengan susah payah membawanya ke dalam rumah karena beratnya. Muzakir mengambil parang. Ia sendiri yang akan membelah semangka itu. Baru saja semangka itu terpotong, menyemburlah dari dalam buah itu lumpur hitam bercampur kotoran ke muka Muzakir. Baunya busuk seperti bangkai. Pakaian Muzakir serta permadani di ruangan itu tidak luput dari siraman lumpur dan kotoran yang seperti bubur itu. Muzakir berlari ke jalan raya sambil menjerit-jerit. Orang yang melihatnya dan mencium bau yang busuk itu tertawa terbahak-bahak sambil bertepuk tangan dengan riuhnya.
(diolah dari Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat 2, Syahzaman, PT.Grasindo, 1995)

Sabtu, 10 Mei 2014

Yonif 641 Raider bersama masyarakat membersihkan bantaran sungai


PASUKAN Kompi Senapan A Yonif 641 Raider bersama masyarakat terjun membersihkan bantaran sungai di Dusun Dare Nandung, Desa Sebedang, Kecamatan Sebawi, Jumat (25/4) kemarin. Kurang lebih 80 personel TNI Kompi Senapan A Yonif 641 Raider dan sekitar 50 warga, berbaur dengan membawa perlengkapan pembersihan untuk membersihkan bantaran sungai.
Kegiatan ini dalam rangka TNI manunggal dengan rakyat sekitar, guna mendekatkan diri dengan masyarakat, karena masyarakat sudah turut mendukung kegiatan latihan Kompi Senapan A di daerah Sebedang. Kegiatan yang dimaksud yakni latihan uji siap tempur tingkat regu tahun anggaran 2014. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan sepanjang 22 – 25 April lalu.
"Yang jelas TNI dan masyarakat merupakan mitra dalam mewujudkan kebersamaan dan kekompakan menjaga keamanan dan kesatuan," ungkap Komandan Batalyon Infanteri 641/R (Danyonif), Letkol Inf Heri Budi P, melalui Danki Senapan A Sambas, Lettu Inf Rahman Maulana Sidik.Ia berharap jalinan ini dapat terus berkelanjutan, demi saling bahu membahu dan bekerjasama dalam upaya TNI Manunggal bersama warga.Apalagi, memang, diakui Danyonif, perlunya menjaga kelestarian sungai demi lancarnya aliran air yang dapat digunakan untuk kemanfaatan bersama. (Har)

Kasus Pemerkosaan dan Cabul Meningkat

Seminar Perlindungan Hukum dan HAM terhadap anak korban eksploitasi seks komersial di Kabupaten Sambas. 
SAMBAS – Berdasarkan data yang terhimpun di Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau P2TP2A Kabupaten Sambas, kasus pemerkosaan dan pencabulan yang terjadi pada anak setiap tahunnya meningkat. Hal itu ditegaskan wakil Bupati (Wabup) Sambas, Pabali Musa, pada saat membuka kegiatan Seminar Perlindungan Hukum dan HAM terhadap Anak Korban Eksploitasi Seks Komersial di Kabupaten Sambas di Kota Sambas, Kamis (24/4) lalu. Tahun 2011, disebutkan Wabup, terdapat 35 kasus, kemudian tahun 2012 (43 kasus), dan tahun 2013, 42 kasus. Sedangkan untuk tahun 2014 dituturkan Pabali, dari Januari hingga April ini, menurut data di UPPA Polres Sambas, kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur terdapat 14 korban dengan pelaku sebanyak 23 orang. “Bila masalah pelecehan seksual ini lambat ditanggulangi akan menjerat anak pada kasus eksploitasi seksual komersial, yang dapat mengakibatkan dampak-dampak yang serius terhadap anak, bahkan mengancam nyawa perkembangan fisik, psikologis, spiritual, emosional, dan sosial serta kesejahteraan seorang anak,” ujar Pabali. Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab meningkatnya pelecehan seksual terhadap anak. Di antaranya, disebutkan dia, permintaan terhadap seks anak yang memicu terjadinya perdagangan seks anak secara global. Kemudian, faktor-faktor lainnya, dipaparkan dia, kemiskinan, diskriminasi, serta keinginan untuk memiliki sebuah kehidupan yang lebih baik membuat anak-anak menjadi rentan terhadap eksploitasi seks komersial anak. Anak-anak, diakui Wabup, sangat rentan untuk diperdagangkan dengan tujuan seks, karena tingkat pendidikan mereka kurang, sehingga lebih mudah dimanfaatkan dan lari dari situasi keluarga yang bermasalah, dan bisa dijual atau pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan. “Eksploitasi seksual komersial anak merupakan sebuah pelanggaran serius dan mendasar terhadap hak-hak anak yang melibatkan kekerasan seksual oleh orang dewasa dan anak, dengan pemberian imbalan dalam bentuk uang tunai atau barang terhadap anak,” sebut Pabali. Selain itu, perlakuan eksploitasi secara seksual dan komersial terhadap anak-anak, menurutnya juga sangat berisiko terhadap terjangkitnya HIV AIDS. Wabup meminta, hal ini menjadi perhatian seluruh komponen, mulai dari pemerintah, pemangku kepentingan, aparat penegak hukum, hingga komponen masyarakat lainnya. Karena permasalahan ini, menurut Pabali, menentukan pembangunan generasi muda dan masa depan bangsa ini. Sementara itu, kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Sambas, Wahidah, memandang penyebab anak terjerat eksploitasi seks komersial anak di antaranya terjebak rayuan dari pacar, kondisi ekonomi, dan gaya hidup hedonisme atau pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup, hingga salah pergaulan dalam lingkungan sekitarnya. “Masalah ketidakharmonisan dalam keluarga juga memberikan kontribusi besar terhadap meningkatnya angka eksploitasi seks komersial anak,” tutur Wahidah. Data kasus perceraian dari unit kerja yang berkompeten, sebut dia, dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Tahun 2011, dipaparkan dia, cerai talak mencapai 122 kasus, cerai gugat (621 kasus), kemudian di tahun 2012, cerai talak (132 kasus), cerai gugat (647 kasus), dan tahun 2013, cerai talak mencapai 128 kasus, dan cerat gugat ada di kisaran 687 kasus. Selain itu, kata Wahidah, ada penyebab lain seperti pernikahan dini, ancaman, dan tekanan dari pihak lain hingga perkosaan. Modus operandi eksploitasi seks komersial anak (ESKA) di Kabupaten Sambas yang pernah dilakukan penelitian pada tahun 2009, dipaparkan Wahidah, seperti banci, pacar atau suami dari mereka mempunyai peran yang cukup besar untuk menjadi broker atau perantara dalam bisnis ESKA, mereka umumnya mengantar korban ketempat hiburan, kafe, dan hotel-hotel, hingga kasus menunggu atau mangkal di seputar tempat hiburan dan hotel sampai larut malam. Modus lainnya, sebut dia, pemilik tempat hiburan dan kafe sudah mengetahui dan kenal terhadap para korban, sehingga supervisor atau germo sudah siap untuk menjadi perantara dalam transaksi dengan para korban. “Alasan anak terjerat kasus ESKA karena untuk meningkatkan ekonomi keluarga sebanyak 68 persen, mengikuti gaya hidup kota sebanyak 28 persen dan ada juga anak akibat perkawinan dini sebanyak empat persen,” tutur Wahidah. Anak korban ESKA tersebut, menurutnya, berusia sekitar 13 – 18 tahun. Anak yang berusia 13 – 14 tahun, ungkap dia, mencapai 10 persen, kemudian 15 – 16 tahun (30 persen), serta 17 – 18 tahun, 60 persen. Diterangkan dia, Pemerintah Kabupaten Sambas sebenarnya sudah sejak lama mengantisipasi permasalahan ini. Hal tersebut, menurutnya, dibuktikan dengan dikeluarkannya regulasi berupa Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 3 tahun 2004 tentang Larangan Pelacuran dan Pornografi. “Kabupaten Sambas juga telah memiliki P2TP2A sebagai salah satu bentuk wahana pelayanan terpadudalam upaya pemenuhan kebutuhan perlindungan perempuan dan anak dari korban kekerasan dan perdagangan orang atau traficking yang memiliki sekretariat di Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab Sambas,” jelas dia. Daerah ini ditegaskan dia, sudah memiliki gugus tugas traficking dengan tujuan memberikan pencegahan dan perlindungan perempuan dan anak dari praktik perdagangan orang. (Har)

sumber : http://www.pontianakpost.com/

Jumat, 04 April 2014

Wabup Buka Sosialisasi Pembangunan Daerah Tahun 2014

Wakil Bupati Sambas DR Pabali Musa M.Ag membuka sosialisasi Kegiatan Pembangunan Daerah Sumber Dana Anggaran Pendapataan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sambas Tahun Anggaran 2014, di Aula Kantor Bappeda Sambas, Selasa (1/4). sosialisasi ini memporitaskan program pembangunan tahun 2014 masih sama denggan tahun sebelumnya yaitu untuk peningkatan Indek Pembangunan (IPM) Kabupaten Sambas. “kegiatan ini, melalui peningkatan infrastruktur dasar yang menunjang sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan investasi kemudian peningkatan kualitas pelayanan publik melalui Reformasi Birokrasi, serta peningkatan kualitas kehidupan beragama, “terang Wabup
Pabali menjelaskan tujuan dilaksanakan sosialisasi ini, adalah sebagai media transparansi dan akuntabilitas publik pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah kepada masyarakat. “sehingga masyarakat dapat mengetahui tetang pelaksanaan pembangunan tahun 2014 di Kabupaten Sambas dan sosialisasi ini juga, sebagai bahan acuan bagi masyarakat untuk melakukan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan pembangunan di tahun anggaran berjalan, “ulasnya.
Wabup menerangkan pelaksanaan sosialisasi ini, di tingkat Kecamatan tidak bisa dilasanakan karena keterbatasan waktu. “sampai saat ini proses perencanaan pembangunan tahun 2015 berjalan, yaitu berupa rapat di forum SKPD yang dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat serta dalam waktu dekat akan dilaksanakan Musrenbang Propinsi dan diteruskan dengan Musrenbang Nasional, “jelasnya
Pabali Berharap kepada para Camat untuk dapat meneruskan dan menyampaikan dokumen sosialisasi kegiatan Pembangunan Daerah ini di lingkungan kecamatanya. “para camat dapat mensosialisasikan kegiatan ini, kepada Kepala Desa dan kemudian diteruskan kemasyarakat secara berjenjang sehingga seluruh stakeholder dapat berperan aktif dalam melakukan fungsi kontrol pengawasan serta dukungan yang diperlukan terkait pelaksanaan pembangunan supaya dilapangan dapat berjalan dengan baik sesuai standar pekerjaan, “ harapnya.
Tambah Wabup menerangkan belanja Daerah kabupaten Sambas tahun anggaran 2014 mengalami kenaikatan setelah perubahaan.“belanja daerah tahun anggaran 2013 sebesar 1.110.622.838.918,67, sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2014 mengalami kenaikan sebesar 1.224.647.320.135,13, kemudian belanja tidak langsung mengalami kenaikan tahun anggaran 2014 sebesar 1,37 persen, terjadi penurunan belanja langsung tahun anggaran 2014 terhadap tahun anggaran 2013 sebesar 1,37 persen, “paparnya. (www.sambas.go.id)

Minggu, 30 Maret 2014

Empat Perangkat Desa Terima Kartu BPJS

Sambas- Ditandainya dengan penyerahan secara simbolis Kartu BPJS dan surat pelanggan untuk peserta PBI atau Jamkesmas kepada empat perangkat desa, Wakil Bupati Sambas DR Pabali Musa M.Ag secara resmi membuka kegiatan sosialisasi JKN-BPJS. Dalam sambutannya Wabup mengatakan bahwa Jaminan Kesehatan nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib. “Manfaat dari JKN ini mencakup beberapa pelayanan, seperti promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis,”jelas Wabup dihadapan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Singkawang, Kepala Dinas Kesehatan Kab Sambas, Camat se-Kab Sambas, seluruh kepala Puskesmas se-Kab Sambas, seluruh Kepala Desa dan undangan lainnya yang memenuhi Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Rabu(26/3).
Wabup mengatakan bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat di Kab Sambas, Pemkab Sambas melalui instansi teknis telah melakukan berbagai upaya secara sinergis dalam melakukan berbagai program kesehatan. “Berdasarkan basis data terpadu hasil Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011, Pemerintah Daerah Kab Sambas hanya akan menanggung masyarakat miskin yang tidak mendapat kuota jamkesmas, penderita gangguan jiwa, penghuni lapas serta akan mengasuransikan perangkat desa sebagai peserta BPJS Kesehatan,”jelas Wabup.
Masih adanya sebagian saudara kita yang belum tertanggung dalam Program Jaminan Sosial ini, lanjut wabup, diharapkan keterlibatan semua sektor untuk lebih aktif dan mandiri dalam mengikutsertakan anggota keluarga dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk ikut mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS. “Kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi dari seluruh Camat, Kepala Desa serta Kepala Puskesmas untuk mensosialisasikan JKN di wilayah kerja masing-masing,”harap Wabup dihadapan seluruh peserta sosialisasi.
Bentuk sosialisasi ini, terang Wabup, selain berupa pemaparan dari narasumber yang berkompeten, adanya dialog, juga ada penyampaian surat pelanggan yang ditujukan kepada peserta BPJS Kesehatan PBI (Jamkesmas) dimana dalam surat pelanggan PBI itu menjelaskan tentang fasilitas kesehatan serta terdaftarnya peserta PBI tersebut. “Perlu untuk diketahui bahwa saat ini masyarakat Sambas yang sudah mendafarkan diri sebagai peserta JKN secara mandiri mencapai 4100 jiwa, semoga kedepannya cakupan kepesertaan BPJS dari masyarakat Kab Sambas akan lebih meningkat baik secara kualitas maupun secara kuantitas,”jelas Wabup lagi.
Lebih lanjut Wabup mengatakan dengan keterlibatan seluruh peserta sosialisasi yang hadir tentu akan memberi pengaruh yang berarti demi suksesnya pelaksanaan BPJS dalam lingkup Sistem Jaminan Sosial Nasional kedepannya. “Dengan suksesnya Sistem Jaminan Sosial Nasional tentu akan memberikan perbaikan terhadap kualitas kesehatan Bangsa Indonesia dan masyarakat Kab Sambas pada khususnya, oleh karenanya mari kita bersama-sama mensukseskan program JKN untuk Indonesia yang lebih sehat”ajaknya

Sumber; www.sambas.go.id 

Wabup Buka Workshop Building Service Culture Singbebas


Wakil Bupati Sambas DR Pabali Musa M.Ag secara resmi membuka kegiatan Lokakarya Service Culture Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk wilayah Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) di Aula Bappeda Kab Sambas. Wabup mengatakan bahwa dalam rangka menyelaraskan terwujudnya percepatan pembangunan kewilayahan dengan fokus Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas (Singbebas) melalui Program Regional Economic Development (RED) yang difasilitasi Bappenas-GIZ saat ini telah disusun dokumen Regional Strategi Wilayah Singbebas yang salah satunya Pokja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau disebut juga istiah One Stop Service (OSS) bertujuan untuk memangkas proses birokrasi perizinan yang sebelumnya rumit dan berliku-liku menjadi jauh lebih singkat”terang Wabup saat membuka Lokakarya Building Servive Culture, Jum’at(28/3)
Proses perizinan yang terlalu rumit dan banyak birokrasi, lanjut Wabup, serta ditambah lagi rentang waktu pengurusan yang relatif lama menjadi salah satu penyebab rendahnya daya saing ekonomi di daerah, selain itu birokrasi perizinan yang rumit juga membuat rendahnya pertumbuhan investasi di daerah. “Pemerintah Daerah di kawasan Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) telah mengaplikasikan OSS melalui unit kerjanya masing-masing, untuk Kota Singkawang OSS diterapkan di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (KPMPT), sedangkan di Kabupaten Bengkayang dan Sambas diwujudkan melalui unit kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT),”terang Wabup dihadapan para Kepala Bappeda, Kepala BPMPPT/KPMPT, Kepala RSUD pada lingkup Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, Koordinator GIZ-RED Wilayah Kalbar dan Singbebas, Fasilitator DR Chiristine Fald, Psy.D dan Nanik Rahmawati serta pada peserta Workshop lain.
Lebih lanjut Wabup mengatakan kegiatan workshop ini merupakan rangkaian kegiatan lanjutan atas kerjasama Bappeda dan PTSP antar daerah di Singbebas yang di dukung oleh GIZ-RED yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pimpinan dan staf di setiap PTSP agar dapat meningkatkan dan mempertahankan pelayanan yang selama ini sudah berjalan baik. “Digelarnya lokakarya pada hari ini merupakan penutup seluruh rangkaian pelatihan dan coaching yang bertujuan memberikan kesempatan kepada kita semua untuk merangkum keseluruhan materi serta membahas temuan-temuan selama proses training dan coching sekaligus membangun komitmen bersama untuk lebih giat menerapkan budaya kerja PTSP dengan semangat pelayanan,”terangnya lagi.
Wabup juga menjelaskan bahwa telah terbentuk Forum PTSP Singbebas yang diketuai BPMPPT Bengkayang dengan anggotanya Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang. “Kita tentu berharap forum ini akan terus berkesinambungan, bahkan melaksanakan kerjasama guna meningkatkan kapasitas kita dalam memberikan pelayanan,” harap Wabup.
Ada tiga tujuan, terang Wabup lagi, dari terlaksananya lokakarya hari ini yang diharapkan dapat memainkan peran dominan dalam rangka kerjasama antar wilayah di Singbebas. “Inti dari pertemuan ini adalah meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia(SDM) pimpinan dan staf PTSP di kawasan Singbebas untuk memberikan perbaikan dan peningkatan pelayanan, lalu dapat saling bertukar pengalaman-pengalaman praktis dari masing-masing unit PTSP Singbebas yang berguna untuk memperkaya wawasan peserta serta dengan terwujudnya pelayanan prima maka akan tercipta iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah”jelas Wabup menutup sambutannya

Sumber; www.sambas.go.id

Senin, 24 Maret 2014

Jangan Ada Pemadaman


Foto : antara.com
ANGGOTA DPRD Provinsi Kalbar Dapil Kabupaten Sambas, Tony Kurniadi, meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Sambas, tidak melakukan pemadaman bergilir di wilayah Kabupaten Sambas. Pasalnya, diingatkan dia jika saat ini sedang berlangsung dua agenda nasional, yaitu Pemilu Legislatif (Pileg) dan Ujian Nasional (Unas).
"PLN harus mempersiapkan segala kebutuhan listrik, karena saat ini sedang berlangsung Pileg dan Unas. Dua agenda nasional ini harus menjadi perhatian PLN, di mana pada saat Pileg, para calon legislatif (Caleg) sedang kampanye menghadapi Pemilu, 9 April 2014. Sedang siswa juga harus belajar untuk persiapan menghadapi Unas, 14 April 2014," ujar  Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia menyayangkan lantaran selama ini  pemadaman listrik bergilir, masih sering terjadi. Kondisi tersebut, diakui dia, tentu saja menuai keluhan warga yang kerap disampaikan kepadanya, baik saat melakukan kunjungan kerja masa reses ataupun kunjungan kerja sebagai anggota DPRD Kalbar. "Kalau memang ada kerusakan pada mesin dan pemiliharaan pada mesin pemangkit, mohon segera dituntaskan PLN, agar suplai listrik ke warga normal," ujar Tony.
Menjalani dua agenda nasional ini, ia meminta PLN dapat memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat, akibat seringnya terjadi pemadaman listrik bergilir. "Sebagai wakil masyarakat, saya berharap PLN dapat mendukung pelaksanaan Pemilu dan Unas, dengan tidak melakukan pemadaman listrik," harap Anggota DPRD Kalbar yang eksis menghadiri undangan masyarakat Kabupaten Sambas ini.
Hal senada juga diungkapkan Wardi,  warga Desa Durian, Sambas. Dia juga berharap agar PLN dapat mendukung dua agenda nasional ini. "Sering terjadinya pemadaman bergilir di saat seperti ini, sangat tidak tepat, di mana pemerintah sedang gencarnya menyukseskan Pemilu dan Unas. Maka dari itu, PLN harus memperhatikan kepentingan bersama," pungkasnya. (Har)


Sumber: www.pontianakpost.com

Mardiana Siap Jembatani Aspirasi Warga

Ket Photo: SAPA SIMPATISAN: Caleg nomor urut 2 dari Partai Nasdem, Mardiana dari Dapil III (Semparuk, Salatiga, Pemangkat, Selakau, dan Selakau Timur), saat berkampanye di hadapan empat ribuan massanya yang hadir dari lima kecamatan di Lapangan Terbuka Desa Bentunai
SELAKAU – Sekitar empat ribuan warga di daerah pemilihan (Dapil) III yang meliputi Semparuk, Salatiga, Pemangkat, Selakau, dan Selakau Timur, membanjiri lapangan terbuka di Desa Bentunai, Kecamatan Selakau. Warga antusias ikut memeriahkan kampanye terbuka Partai Nasional Demokrat (Nasdem) perdana di wilayah Dapil III, bahkan yang khusus warga mengelu-elukan Calon Legisltif (Caleg) Nomor 2 Dapil III dari Partai Nasdem, Mardiana, Sabtu (22/3) lalu.
Wanita berjilbab yang dikenal berjiwa sosial tinggi ini, langsung disambut teriakan: Hidup Mardiana, Pilih Nomor 2 Mardiana dari Nasdem. Sebelum memasuki lapangan, Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Selakau tersebut bersama ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sambas, Samingan, beserta rombongan, menyapa simpatisannya dengan melakukan konvoi keliling. Kegiatan dimulai dari Pasar Selakau menuju Desa Sungai Daun – Sungai Rusa – Sungai Nyirih – Desa Semelagi, lalu berputar arah ke Desa Parit Baru Selakau – Desa Parit Baru Salatiga. Mereka menyapa simpatisan dan para pendukung. Mereka kemudian berkonvoi menuju Desa Salatiga – Desa Sungai Toman, dan berakhir di Desa Bentunai, lokasi kampanye.
Lambaian wanita yang juga menjabat Ketua Garda Wanita Partai Nasdem Kabupaten Sambas ini, membuat warga siap memenangkan Mardiana. "Kalak Pemilu kamek nyucok Bu Mardiana, caleg Nomor 2 dari Nasdem untuk dewan (DPRD) di Kabupaten Sambas," ujar Ratih, warga Bentunai yang ikut hadir kampanye Nasdem.
Selain itu, saat kampanye, caleg perempuan yang siap menjembatani aspirasi masyarakat tersebut, didampingi Ketua DPD Partai Nasdem Sambas Samingan, Caleg DPR RI Nomor 1 Syarif Abdullah Alkadrie SH MH yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar, Caleg DPR RI Nomor 2 Drs Dinar SH MH yang seorang inspektur jenderal polisi (purn). Hadir juga Caleg DPRD Provinsi Nomor 1 Dapil Kabupaten Sambas H Rosliyan Ramli Saleh SE MM. Mereka berorasi dengan menggaungkan: Partai Nasdem, Gerakan Perubahan, yang disambut yel-yel: Hidup Nasdem, Nasdem, Gerakan Perubahan, oleh teriakan massa.
Mardiana yang juga perintis Partai Nasdem sejak masih menjadi ormas hingga terbentuk partai tersebut, juga menyebutkan mengenai 10 program prioritas yang akan dilakukan oleh para caleg Partai Nasdem, jika terpilih dalam Pileg 2014, khususnya dalam politik anggaran dan penguatan regulasi. Mardiana yang berhasil membentuk seluruh kepengurusan Partai, mulai tingkat kecamatan hingga desa di Kecamatan Selakau dan Selakau Timur, serta Salatiga ini, berjanji siap memperjuangkan pembangunan infrastruktur desa. "Saya akan memperjuangan jalan usaha tani, jalan setapak bagi warga desa," ungkap pengurus BKMT Kecamatan Selakau ini.
Selain itu, ia siap membangun ekonomi kerakyatan dalam rangka ketahanan pangan. "Jika saya duduk, saya siap memperjuangkan anggaran bagi petani dan nelayan," jelas Mardiana yang juga pengurus Himpunan Nelayanan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas.
Bahkan Ketua Ranting Desa Semelagi, Anwar, menyatakan jika pihaknya siap memenangkan Mardiana. “Tak ada keraguan kami untuk mengantarkan Ibu Mardiana ke kursi DPRD Kabupaten Sambas dari Partai Nasdem, karena Beliau sudah banyak berbuat untuk masyarakat,” katanya.
Selain itu, Seketaris DPC Partai Nasdem, Budiono, juga siap mengantarkan Caleg Nomor 2 Dapil III dari Nasdem ke kursi dewan. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan seribu relawan sebagai tim pemenangan Mardiana menuju kursi anggota DPRD Sambas periode 2014 – 2019. (har)

Sumber: www.pontianakpost.com

Sabtu, 22 Maret 2014

Dinas PU Sambas Fokuskan Sanitasi dan Air Bersih

Foto : ilustrasi

SAMBAS - Kepala Dinas PU Cipta Karya, Perumahan dan Tata Raung Kabupaten Sambas Ir. HM. Ibrahim Kasim, MM menargetkan dalam pencapaian MDG'S pihaknya memfokuskan pada pelayanan air bersih dan sanitasi."Itu sangat kita tekankan dengan pihak provinsi sehingga program APBN dapat mengacu RPJMD diantaranya program masuk untuk DAK bersih, DAK saniatasi, dan DAK infrastruktur,"ungkapnya kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (21/3/2014).Beruntung dikatakannya pihak provinsi juga sangat respon dalam rangka percepatan pembangunan perbatasan. Kendat demikian program yang ada tidak mengenympingkan masalah lainnya seperti pendidikan dan kesehatan.Terlebih dikatakannya beberapa kawasan pengembangan perlu air baku. Bahkan dikatakannya di tahun 2014 provinsi ini akan ada masuk ada empat proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) di antaranya di Pemangkat, Selakau Timur, Sekura dan proye perpipaan daerah sejangkung.Namun dikatakannya yang sedang difokuskan saat ini yakni penyiapan lahan DDUB melalui sharing minimal 10 persen dan dikatakan tahun ini akn tender. "Kebetulan di Sekura sudah ada lahan dimiliki PDAM,"ujarnya.Sementara yang masih perlu persoalan ganti rugi lahan ke masyarakat yakni untuk Pemangkat dan Selakau timur."Sebenarnya tidak ada juga kendala karena dadakan hanya saja untuk , menyiapkan harus ada lahan ada acuan. dan kita akan segera lakukan langkah- langkah ke pihak camat,"ungkapnya.
Sumber: Tribun Pontianak

Tim Pemenangan Desa Beringin Siap Antarkan Misni Safari jadi Anggota DPRD

Ket Photo: TIM SUKSES: Warga Desa Beringin, Kecamatan Sajad, siap mengantarkan calon legislatif nomor urut 1 Dapil I dari Partai Amanat Nasional (PAN), Misni Safari, menuju kursi anggota DPRD Sambas.


SAMBAS – Tim Pemenangan calon legislatif (Caleg) nomor 1, Misni Safari, untuk Dapil I dari Partai Amanat Nasional (PAN) Desa Beringin, Kecamatan Sajad, siap mengantarkan Misni Safari menjadi anggota DPRD Kabupaten Sambas. Kebulatan tekad warga Desa Beringin ini, karena sosok Misni Safari selain muda dan merakyat, juga sudah berbuat nyata bagi masyarakat.
“Kami dari Tim Pemenangan Caleg Nomor 1 Dapil I dari PAN, Desa Beringin, Kecamatan Sajad, siap menjadikan Misni Safari wakil rakyat kami di DPRD Kabupaten Sambas,” ujar ketua Tim Pemenangan Misni Safari, Desa Beringin, Manto, kepada koran ini, kemarin. Menurut Manto, ia melihat Misni yang juga Seketaris DPD PAN PAN Kabupaten Sambas ini, sebagai sosok caleg yang mengerti kondisi masyarakat Desa Beringin khususnya.
Hal sama juga diungkapkan Seketaris Pemenangan Misni Safari di Desa Beringin, Dedy. Diungkapkan dia, saat Misni Safari yang juga Seketaris ICMI Kabupaten Sambas ini datang ke Desa Beringin, warga menyambutnya dengan begitu antusias. Bahkan, ditambahkan dia, warga dengan seksama mendengarkan visi dan misi Misni Safari, untuk membangun Kabupaten Sambas, khususnya Kecamatan Sajad. “Kami berdoa dan berjuang, agar Bang Misni bisa menjadi anggota DPRD Sambas dan bisa memperjuangkan nasib kami di DPRD nantinya, kami sudah siap untuk itu, ingat usah lupa cucok nomor 1 Misni Safari,” teriaknya sambil mengacungkan angka 1 untuk Misni Safari.
Oleh sebab itu, baik Manto maupun Dedy, mengajak warga Desa Beringin untuk mencoblos nomor urut 1 Dapil I dari PAN. Caleg nomor 1 Dapil I dari PAN, Misni Safari, pun mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat Desa Beringin, terutama Tim Pemenangan Misni Safari. “Ini merupakan amanah bagi saya, semoga apa yang menjadi keinginan masyarakat Desa Beringin bisa terwujud,” ungkap Misni yang juga Ketua Ikatan Sarjana Pertanian (Ikasantan) Kabupaten Sambas ini.
Dari pengamatan dan dialognya bersama masyarakat Desa Beringin, Misni Safari siap memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, melalui pembangunan infrastuktur jalan, serta peningkatan dan pengembangan pertanian. “Warga butuh perbaikan dan pembangunan jalan dan dukungan agar perbaikan harga karet di bidang pertanian. Saya siap memperjuangkan apa yang menjadi keinginan masyarakat,” ujar Pimpinan PT Hudaya Safari, travel Biro Haji dan Umrah Perwakilan Kabupaten Sambas ini. (har)

Sumber: www.pontianakpost.com

Tiga Sektor Pembangunan

LANTIK CAMAT: Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi saat melantik Camat Subah, Alfian, dalam prosesi pelantikan yang berlangsung beberapa waktu lalu di Kantor Bupati Sambas. HARI KURNIATHAMA/PONTIANAK POST












Bupati menegaskan beberapa hal penting kepada Camat Subah. Dia mengingatkan agar camat baru tetap membuktikan bahwa citra Subah yang dulunya dipelesetkan ‘susah berubah,’ sekarang menjadi ‘sudah berubah’ kepada masyarakat dan Bupati. Ada tiga hal yang diingatkan Bupati dan harus menjadi perhatian Camat Subah dan camat lainnya, termasuk perangkat kecamatan dan pemerintahan desa di kecamatan. Pertama, Juliarti meminta agar camat meningkatkan perekonomian rakyat di wilayah kerjanya. Dia mengharapkan agar camat kreatif dan inovatif untuk membangun hal ini. Sambas secara keseluruhan, sebut dia, telah membuktikan untuk pertumbuhan ekonomi, di mana Pemerintah Pusat berhasil membangun sektor ini. Pembuktian itu, diungkapkan Bupati, bagaimana kabupaten yang dipimpinnya ini, ditetapkan sebagai peraih Gold Award Otonomi Daerah Kategori Pertumbuhan Ekonomi Kreatif.  
Sementara dua sektor lain yang harus menjadi perhatian para camat dan pemerintahan desa, pinta Bupati, adalah sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Para pimpinan di wilayah kecamatan, diharapkan dia, agar proaktif memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan. Para camat, ungkap Juliarti, harus pandai membangun komunikasi dan koordinasi dengan lingkungan sosialnya. “Serah terima jabatan hanya kita lakukan pada jabatan camat saja, dengan maksud dan tujuan mendukung kelancaran tugas yang harus dilakukan camat, selaku unsur kewilayahan ke depan. Kami meyakini bahwa bilamana camat dikenal dan mengenal masyarakatnya, maka dalam melaksanakan tugasnya di bidang pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan, akan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar dia. 
Bupati juga menyinggung mengenai reformasi birokrasi, di mana pelaksanaan PATEN di Kecamatan Subah juga harus menjadi perhatian camat baru. Juliarti meminta Alfian mengerti tupoksinya dalam penyelenggaraan PATEN, sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Dia menjelaskan, para camat harus merubah pola pikir dan pola kerja dari paradigma penguasa menjadi paradigma pelayan. “Sudah bukan zamannya lagi pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah menjadi pelayanan yang lama, susah, mahal, dan tidak transparan, serta banyak pungutan liar, pelayanan seperti itu merugikan masyarakat,” jelas Bupati. (har)

Sumber : www.pontianakpost.com