Kamis, 05 Juni 2014
Cerita Rakyat "Batu Belah Batu Betangkup"
kabar-terigas.blogspot.com-Kononnya, pada waktu dahulu ada sebuah gua
ajaib di daerah sambas. Gua ini digelar batu belah batu bertangkup dan amat
ditakuti oleh ramai penduduk kampung. Pintu gua ini boleh terbuka dan tertutup
bila diseru dan sesiapa yang termasuk ke dalam gua itu tidak dapat keluar lagi.
Suatu masa dahulu di sebuah kampung yang
bernama pemangkat yang berdekatan dengan gua ajaib ini, tinggal Mak Tanjung
bersama dua orang anaknya, Melur dan Pekan. Mak Tanjung asyik bersedih kerana
baru kehilangan suami dan terpaksa menjaga kedua-dua anaknya dalam keadaan yang
miskin dan daif.
Pada suatu hari, Mak Tanjung teringin makan
telur ikan tembakul. Dia pun pergi ke sungai untuk menangkapnya. Bukan main
suka hatinya apabila dapat seekor ikan tembakul. "Wah, besarnya ikan yang
mak dapat !" teriak Pekan kegembiraan. " Ya, ini ikan tembakul
namanya. Mak rasa ikan ini ada telurnya. Sudah lama mak teringin untuk memakan
telur ikan tembakul ini," kata Mak Tanjung. Mak Tanjung terus menyiang
ikan tembakul itu. Dia pun memberikan kepada Melur untuk dimasak gulai. "
Masaklah gulai ikan dan goreng telur ikan tembakul ini. Mak hendak ke hutan
mencari kayu. Jika mak lambat pulang, Melur makanlah dahulu bersama Pekan.
Tapi, jangan lupa untuk tinggalkan telur ikan tembakul untuk mak," pesan
Mak Tanjung kepada Melur.
Setelah selesai memasak gulai ikan tembakul,
Melur menggoreng telur ikan tembakul pula. Dia terus menyimpan sedikit telur
ikan itu di dalam bakul untuk ibunya. Melur dan Pekan tunggu hingga tengah hari
tetapi ibu mereka tidak pulang juga. Pekan mula menangis kerana lapar. Melur
terus menyajikan nasi, telur ikan dan gulai ikan tembakul untuk dimakan bersama
Pekan. " Hmmm..sedap betul telur ikan ini," kata Pekan sambil
menikmati telur ikan goreng. " Eh Pekan, janganlah asyik makan telur ikan sahaja.
Makanlah nasi dan gulai juga," pesan Melur kepada Pekan. " Kakak,
telur ikan sudah habis. Berilah Pekan lagi. Belum puas rasanya makan telur ikan
tembakul ini ," minta Pekan. " Eh, telur ikan ini memang tidak
banyak. Nah, ambil bahagian kakak ini," jawab Melur. Pekan terus memakan
telur ikan kepunyaan kakaknya itu tanpa berfikir lagi. Enak betul rasa telur
ikan tembakul itu! Setelah habis telur ikan dimakannya, Pekan meminta lagi. "
Kak, Pekan hendak lagi telur ikan," minta Pekan kepada Melur. " Eh ,
mana ada lagi ! Pekan makan sahaja nasi dan gulai ikan. Lagipun, telur ikan
yang tinggal itu untuk mak. Mak sudah pesan dengan kakak supaya menyimpankan
sedikit telur ikan untuknya ," kata Melur. Namun, Pekan tetap mendesak dan
terus menangis. Puas Melur memujuknya tetapi Pekan tetap berdegil. Tiba-tiba,
Pekan berlari dan mencapai telur ikan yang disimpan oleh Melur untuk ibunya. "
Hah, rupa-rupanya ada lagi telur ikan! " teriak Pekan dengan gembiranya. "
Pekan! Jangan makan telur itu! Kakak simpankan untuk mak," teriak Melur. Malangnya,
Pekan tidak mempedulikan teriakan kakaknya, Melur dan terus memakan telur ikan
itu sehingga habis. Tidak lama kemudian, Mak Tanjung pun pulang. Melur terus menyajikan
makanan untuk ibunya. " Mana telur ikan tembakul, Melur? " tanya Mak
Tanjung. " Err... Melur ada simpankan untuk mak, tetapi Pekan telah
menghabiskannya. Melur cuba
melarangnya tetapi...." " Jadi, tiada sedikit pun lagi untuk mak?
" tanya Mak Tanjung. Melur tidak menjawab kerana berasa serba salah. Dia
sedih melihat ibunya yang begitu hampa kerana tidak dapat makan telur ikan
tembakul. " Mak sebenarnya tersangat ingin memakan telur ikan tembakul
itu. Tetapi...." sebak rasanya hati Mak Tanjung kerana terlau sedih dengan
perbuatan anaknya, Pekan itu.
Mak Tanjung
memandang Melur dan Pekan dengan penuh kesedihan lalu berjalan menuju ke hutan.
Hatinya bertambah pilu apabila mengenangkan arwah suaminya dan merasakan
dirinya tidak dikasihi lagi. Mak Tanjung pasti anak-anaknya tidak
menyanyanginya lagi kerana sanggup melukakan hatinya sebegitu rupa.
Melur dan Pekan
terus mengejar ibu mereka dari belakang. Mereka berteriak sambil menangis
memujuk ibu mereka supaya pulang.
" Mak, jangan tinggalkkan Pekan! Pekan
minta maaf ! Mak...." jerit Pekan sekuat hatinya.
Melur turut menangis dan berteriak, " Mak,
Kasihanilah kami! Mak!" Melur dan Pekan bimbang kalau-kalau ibu mereka
merajuk dan akan pergi ke gua batu belah batu bertangkup. Mereka terus berlari
untuk mendapatkan Mak Tanjung.
Malangnya, Melur
dan Pekan sudah terlambat. Mak Tanjung tidak mempedulikan rayuan Melur dan
Pekan lalu terus menyeru gua batu belah batu bertangkup agar membuka pintu.
Sebaik sahaja Mak Tanjung melangkah masuk, pintu gua ajaib itu pun tertutup.
Melur dan Pekan
menangis sekuat hati mereka di hadapan gua batu belah batu bertangkup. Namun
ibu mereka tidak kelihatan juga.
Dan sampai
sekarang tempat itu disebut tanjung batu yang terletak di Kecamatan Pemangkat.
Senin, 02 Juni 2014
Kapolda Akan Bangun Pos Polisi Perbatasan
Kapolda Kalbar,Brigjen Pol Arief Sulistyanto didampingi isteri disambut dengan tepung tawar saat berkunjung ke Sambas, Selasa (27/5/2014). |
kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS - Kapolda Kalbar,Brigjen Pol Arief Sulistyanto berencana akan bangun pos polisi di perbatasan Indonesia - Malaysia khususnya di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Sambas. Rencana itu segera diusulkan ke Kapolri.
"Kapolres memaparakan, beberapa kendala yang dihadapi
adalah pos di Temajuk dan pos yang ada diperbatasan lainnya agar segera
dibuatkan usulan resmi dan segera kita sampaikan ke Bapak Kapolri untuk segera
dialokasikan untuk pembangunan pos Temajuk di Sambas,"ujarnya kepada
wartawan dalam kunjungannya ke Mapolres Sambas, Selasa (27/5/2014)
Hal ini mengingat belakangan ini meningkatkatnya permasalahan
perbatasan di daerah ini. Sehingga memang perlu peningkatan penjagaan keamanan
di wilayah ini.
"Sehingga akan ditempatkan anggota secara struktural
disana untuk dilakukan pengawasan, memang ada dua pos perbatasan
disana,"jelasnya.
Ia menegaskan memang sudah menjadi tugas penegak hukum
didaerah ini agar bisa berjalan. Tak hanya itu, dalam perjalanannya pihaknya juga
akan berkoordinasi dengan seluruh instansi yang bertugas di perbatasan
menghindari masuknya barang-barang illegal.
"Yang tidak boleh masuk itu juga diantisipasi. Karena
barang-barang illegal itu belum tentu baik untuk kesehatan masyarakat
kita,"jelasnya.
Sumber : pontianak.tribunnews.com
Reklame Rokok Paling Banyak Tak Berizin
Reklame rokok tanpa izin |
kabar-terigas.blogspot.com
SAMBAS- Reklame dan spanduk komersil tak berizin
atau habis masa izinnya alias kedaluarsa di seluruh wilayah Kabupaten Sambas,
belum lama ini ditertibkan. Penertiban dilakukan tim gabungan terdiri dari
Dispenda Kabupaten Sambas (Bidang Pajak Daerah), Satpol PP Kabupaten Sambas,
UPT Dispenda Kecamatan, Satpol PP kecamatan melakukan penertiban atas
"Penertiban bertahap untuk setiap kecamatan. Kegiatan dimulai
dari tanggal 12 Mei 2014 sampai dengan 10 Juni 2014," ungkap Kasi
Trantib Satpol PP Kabupaten Sambas baru-baru ini.Upaya penertiban bersama ini
sudah berlangsung di empat kecamatan yakni di Pemangkat, Tebas, Jawai dan
Sambas.Reklame yang ditertibkan memang tidak membayar pajak."Jadi
kebanyakan berupa reklame sponsor dan bernilai ekonomis namun tidak membayar
pajak dan tidak berijin seperti perusahaan rokok," ujarnya.
Dari sejumlah reklame perusahaan rokok yang ditertibkan diakuinya berdasarkan rekomendasi Dispenda. Diantaranya hanya satu perusahaan yang diizinkan."Mereka sebelumnya tentu sudah diingatkan," ujarnya. Lantaran giat ini rutin dilaksanakan setiap tahun sekali yang setiap kecamatannya disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan. "Giat ini akan dilanjutkan kepada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, secara teknisnya ada di Dispenda sementara kita hanya memback up," ujarnya. Sedikitnya belasan personil gabungan satpol PP dan Dispenda yang di terjunkan dalam penertiban reklame ini. (Har)
Dari sejumlah reklame perusahaan rokok yang ditertibkan diakuinya berdasarkan rekomendasi Dispenda. Diantaranya hanya satu perusahaan yang diizinkan."Mereka sebelumnya tentu sudah diingatkan," ujarnya. Lantaran giat ini rutin dilaksanakan setiap tahun sekali yang setiap kecamatannya disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan. "Giat ini akan dilanjutkan kepada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, secara teknisnya ada di Dispenda sementara kita hanya memback up," ujarnya. Sedikitnya belasan personil gabungan satpol PP dan Dispenda yang di terjunkan dalam penertiban reklame ini. (Har)
Sumber : www.pontianakpost.com
Warga Perbatasan Keluhkan Tidak ada Jaringan Komunikasi
kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS -
Sejumlah warga perbatasan Indonesia- Malaysia khususnya di Desa Temajuk
Kecamatan Paloh Sambas mengeluhkan sulitnya akses komunikasi di daerah
mereka hingga saat ini.
" Bagaimana kami mau memberikan informasi
tentang kondisi di perbatasan, tidak ada jaringan komunikasi,”ujar
Sekretaris Desa Temajuk, Asman kepada wartawan belum lama ini.
Padahal ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, akses sinyal terutama untuk alat komunikasi sudah menjadi hal yang lumrah. Terlebih di Temajuk sendiri sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia baik dari jalur darat maupun jalur laut harusnya dipermudah untuk hal yang satu ini.
Sementara dikatakannya di daerah ini sudah terbangun sebuah tower satu diantara provider jaringan selular beberapa waktu lalu. Namun sayang tidak berfungsi lagi. "Jika sudah di Temajuk dipastikan tidak ada sinyal, padahal sekarang ini jaman sudah canggih dan kami merasa seperti di daerah terbelakang,” ujarnya.
Berbagai permasalahan yang selama ini melatarbelakangi perbatasan juga mulai meningkat. Dimana ancaman keamanan yang mulai terjadi di daerah ini dikatakan lantaran susahnya komunikasi dalam mengabarkan berbagai informasi di daerah ini terhadap dunia luar.
Berbagai gejolak sosial bukan tidak mungkinb muncul, dari sebelumnya mulai dari kasus Gosong Neger, kemudian Kasus patok di Dusun Camar Bulan dan belum lama ini pembangunan Rambu suar di perairan Tanjung Datok.
Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/
Sambas Rancang Kawasan Tanpa Rokok
kabar-terigas.blogspot.com SAMBAS - Mengurangi dampak bahaya merokok bagi kesehatan
masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas sedang merancang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Sambas.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Masyarakat (PKM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Ardias SKm yang mengatakan upaya ini baru merupakan proses awal. "Kita ingin di Kabupaten Sambas ada regulasi tentang kawasan tanpa rokok (KTR),"ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (28/5/2014).
Ia berharap ada perda tentang KTR.
Kendati dalam mewujudkan Perda ini banyak tahapan yang harus dilalui.
"Karena di Indonesia daerah Kabupaten atau Kota yang sudah memiliki perda
KTR baru 131 Kabupaten dan Kota sementara di Kalbar baru satu-satunya di
Pontianak,"jelasnya. Sementara di
Kalbar ditargetkan pada tahun 2019 sudah ada 8 Kabupaten dan Kota
mempunya regulasi perda ini. "Kita menginginkan semuanya berkomitmen juga
sehingga kita masuk pada 8 kabupaten itu,"jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya berharap ada edaran dulu terkait penerapan KTR dibeberapa lokasi di Kabupaten Sambas. " Prosesnya lumayan berat tetapi kalau kita bersama komitmen kawan-kawan dan lintas sektor,"jelasnya
Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/
Langganan:
Postingan (Atom)